Senin, 18 Oktober 2021

MENGATASI WRITER'S BLOCKS (Ditta Widya Utami, S.Pd)


Assalamu'alaikum.... Izinkan saya Tulisan Mulyanita menuliskan resume pelatihan menulis malam ini. Semoga bermanfaat..

 Di awal pertemuan malam ini, narasumber membuka kegiatan pelatihan dengan memberikan tantangan menulis bebas dengan tiga kata : HUJAN, PAGI dan HANTU dalam waktu 15 menit. Okeh, mari kita jawab tantangan dari narasumber. Ini kalimat yang saya buat : 

Pagi ini, hujan turun dengan derasnya. Mengajak kabut dingin yang membuat jiwa ingin tetap lelap dalam selimut hangat. Namun panggilan ayam yg berkokok memanggil raga untuk bangkit. "Rasa malas ini tidak boleh menjadi hantu bagi masa depanku", begitu caraku memotivasi diri pada pagiku ini

Ahahahaii..Walaupun dari tantangan ini saya hanya dapat menuliskan tulisan pendek, tetapi saya sangat senang. Kenapa? Karena saya mampu berpikir cepat, mengingat waktu yang diberikan hanya 15 menit. Belum lagi tekanan yang saya rasa melihat banyaknya peserta pelatihan malam ini yang sudah selesai tulisannya. Dan benar saja, narasumber menjelaskan bagi peserta pelatihan yang belum/tidak mengirimkan tulisan pada tantangan ini mungkin bisa dipengaruhi beberapa faktor, seperti merasa tidak familiar dalam membuat tulisan dengan kata hantu yang tidak ada hubunganya dengan hujan dan pagi, merasa malu, merasa takut tulisannya dibandingkan dengan tulisan orang lain, merasa kaidah penulisan belum benar dan lain sebagainya, ini yang dinamakan writer's block.

Writer's block dapat diartikan sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Writer's block dapat dialami tidak hanya pada penulis buku, tetapi juga mahasiswa yang sedang menulis skripsi, screen writer, script writer, juga guru dalam menuliskan rancangan pembelajarannya.

Kok bisa sih seseorang terkena writer's block?

Jerome Singer dan Michael Barrios mengadakan sebuah penelitian terhadap beberapa penulis dengan latar belakang berbeda dan mendapatkan hasil, penyebab writer's block antara lain :

  • Mencoba metode atau topik baru dalam menulis
Topik asing atau metode penulisan baru ternyata dapat membuat kita mengalami writer's block. Contoh seseorang yang terbiasa membuat cerpen lalu mencoba untuk membuat karya tulis ilmiah, bisa saja ia mengalami kesulitan dalam penyusunan karya tulis tersebut yang harus tersusun sistematis dengan bahasa baku serta menyertakan sumber bacaan terpercaya. Berikut solusinya: cari bahan bacaan/referensi mengenai tulisan yang sedang kita buat untuk menambah pemahaman dalam menulis, memperkaya wawasan serta kosa kata.

  • Stress
Stres disini bisa banyak versi ya. Ada yang stres karena tulisannya mandek atau tidak mendapatkan ide. Atau bahkan ada yang stres padahal tulisannya belum dibuat karena takut tulisannya tidak disukai oleh orang lain, dibandingka dengan tulisan orang lain, atau bahkan stress karena tidak siap menerima kritikan. Akhirnya tulisan ini hanya tersimpan dalam memori sendiri, alias gak jadi dibuat. Pada masalah ini narasumber menguatkan kita dengan kalimat: "kita tidak akan pernah bisa membuat semua orang suka dengan tulisan kita, tetapi yakinlah bahwa apa yang kita tulis akan dapat bermanfaat bagi diri sendiri atau orang lain. Menulis itu bisa jadi terapi psikologi loh, cara menumpahkan pikiran dan perasaan yang kita alami. 
  • Lelah fisik/mental
writer's block bisa menjadi indikator kita sedang mengalami kelelahan fisik atau mental. Pekerjaan banyak, tekanan dalam pekerjaan atau dalam sosial yang tinggi misalnya. Nah, jika hal ini terjadi yang harus kamu lakukan adalah beristirahat sejenak. Coba refresh hati dan pikiran dengan melakukan hal-hal yang kita senangi atau hobi..
  • Terlalu perfeksionis
Orang perfeksionis yang ingin menghasilkan kualitas tulisan yang luar biasa, sehingga harus berpuluh kali mengecek tulisannya. Atau ambisi memenangkan kejuaraan menulis yang membuat kamu ingin menulis sesempurna mungkin. Eh, ujung-ujungnya tulisannya malah tidak rampung. Memiliki target menulis suatu hal yang penting. Mengecek tulisan agar tidak ada kesalahan tulisan ataupun makna juga penting. Namun jangan sampai target ini membebani dan membuat kamu hilang fokus/ide penulisan. Saran untuk permasalahan ini aalah tulis saja dulu, lakukan pengecekan, revisi kemudian.


Jawabannya, bisa dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan tahunan. Semua kembali pada penulis itu sendiri, seberapa cepat ia memahami penyebab dan mampu mengatasi writer's block tersebut.

Oiya berkaitan dengan tantangan di awal pertemuan, menulis bebas, ternyata membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala kita sejak lama, serta memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kita kerjakan saat ini. Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita dapat menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain. Atau dengan kata lain meulis bebas dalam menyembuhkan writer's block.

Uhuuii..eh Alhamdulillah, selesai juga resume materi pelatihan malam ini dengan baik. Sampai jumpa di Tulisan Mulyanita selanjutnya ya.. Saya tutup resume malam ini dengan kutipan dari C. Day Lewis :

Kita tidak menulis untuk dipahami; tetapi untuk memahami

Wassalamu'alaikum...

15 komentar:

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanitađź‘‹ Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...