Jumat, 15 Oktober 2021

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi (Aam Nurhasanah, S.Pd)


 Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Rasanya ungkapan ini cocok untuk menggambarkan perjalanan narasumber dalam dunia menulis. Dimulai dari mengikuti Kelas Menulis Gelombang 8 namun pembuatan resume membuat beliau tidak lulus pada gelombang ini. Tidak berhenti disana Ibu Aam bergabung kembali pada kelas menulis gelombang 12 dan berhasil menelurkan buku perdananya berupa buku antologi "Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng". Disusul dengan buku solo yang berjudul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat" yang merupakan hasil karya resume dari tiap pertemuan kelas menulis. Beberapa judul buku hasil buah oikiran narasumber adalah Kunci Sukses Menjadi Moderator Online, Blogger Inspiratif, Rajin Menulis Berbuah Manis, dll

Narasumber juga pernah mengikuti lomba blog PGRI dan lolos sebagai juara 1. Hebat ya, Masya Allah. Pengalaman menulis yang narasumber juga ikuti adalah menjadi kurator, editor, moderator serta narasumber dalam kegiatan menulis.

Ibu Aam mendapatkan ide menulisnya dari hal-hal yang beliau sukai, cerita tentang dirinya sendiri, cerita dari foto yang ia ambil, cerita teman atau media sosial yang beliau lihat. Yang terpenting adalah mulai menulis dari sekarang!

Ada beberapa tips menulis dari narasumber yang bisa coba kita aplikasikan nih, simak yuk.

  1. Ekspresikan ide-ide yang berkelebatan dalam benak kita dengan sepenuh hati.
  2. Harus mampu menaklukan rasa malas
  3. Lakukan Blog Walking (BW) dan memberikan komentar pada blog teman
  4. Latih kemampuan menulis dengan melakukannya setiap hari
  5. Ikutilah challenge atau lomba menulis di setiap kesempatan. Namun jangan cepat kecewa ya kalau belum berkesempatan menang.
  6. Menulislah untuk berbagi informasi, bahkan menginspirasi negeri.
  7. Jangan lupa sebelum mempublish tulisan lakkukan self editing agar tidak ada kesalahan tulisan
Pengalaman narasumber dalam memenangkan lomba blog dari PGRI menjadikan narasumber bisa berbagi tips menjadi juara blog kepada kita malam ini. Berikut strateginya:
  • Biasakan banyak membaca
  • Sering blog walking
  • Aktif di komunitas menulis
  • Biasakan melakukan self editing untuk menghindari kesalahan penulisan
  • Terus mengasah diri dengan belajar sepanjang hayat
Pada sesi tanya jawab banyak peserta pelatihan ini yang bertanya tentang hambatan yang Bu Aam dapatkan saat menulis, jawaban Bu Aam adalah mengatur waktu. Mengatur waktu juga hal yang banyak ditanyakan pada sesi tanya jawab ini. Yup, saya pun merasakan hal ini. Sepertinya aktivitas sebagai seorang guru di sekolah dan sebagai ibu di rumah memang sudah sangat padat dan melelahkan. Ada yang sama juga ga? Namun, menurut Bu Aam untuk mensiasati masalah tidak punya waktu untuk menulis dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas dari banyaknya aktivitas dalam satu hari itu, lalu sisipkan waktu (misalkan 30 menit) untuk menulis, lakukan secara rutin bahkan usahakan dilakukan setiap hari. 

Sedikit bercerita tentang pengalaman menulis diri saya sendiri, dulu saya sering sekali menulis di buku dairy, curhat masa remaja. Pribadi saya yang cukup overthinking membuat saya sangat pusing dengan banyaknya hal yang berkelebat dalam otak saya. Menulis adalah cara saya mengurai semua itu. Bahkan di setiap hari sebelum saya memulai pekerjaan saya sering menuliskan hal apa saja yang ingin saya lakukan di hari itu. Ini sangat membantu saya untuk mengingat apa saja tugas saya saat itu. Tetapi saya bisa dikatakan tidak cukup percaya diri dengan tulisan saya. Saya hanya suka menulis, sedangkan pengetahuan saya dalam menulis seperti tata bahasa, SPOK, kata baku, pembuatan outline, dan lain-lainnya masih sangat minim.

Saya pernah ikut menulis buku antologi cerita anak-anak. Ada 9 cerita yang saya buat pada buku-buku antologi tersebut. Namun semuanya terhenti karena saya merasa "sibuk" ehehe.. Mohon doanya semoga dengan pelatihan menulis ini saya merasa termotivasi, percaya diri, dapat mengasah skill menulis dan menghasilkan karya-karya solo. aamiin..






Wahh.. Bagi yang membaca resume malam ini juga membaca curhatan saya, terima kasih ya.. Sampai jumpa di Tulisan Mulyanita selanjutnya. Saya tutup dengan sebuah ungkapan:

Tampak kacau perang kata dalam benak, tuliskan! Lalu urai dengan hati yang tenang. Dapat hilang ingatan tergerus waktu, abadikan dalam tulisanmu. Dapat hilang nyawa di badan, buatlah memori tentangmu untuk dikenang.

Terima kasihđź’“ 

5 komentar:

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanitađź‘‹ Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...