Senin, 29 November 2021

MEMBUAT RESUME MENDUNIA


Selamat malam pembaca Tulisan Mulyanita 👋

Malam ini kita akan membahas pengalaman dari narasumber kita malam ini tentang bagaimana tulisan beliau di blog mendapatkan respon positif berupa email dari sesama penulis dari Rusia, Jerman, dan Australia. Mantap ya. Yuk langsung saja kita simak pengalaman Miss Phia.

Pada saat mengikuti pelatihan menulis, Miss Phia pernah meminta izin untuk menuliskan resume menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini mendapatkan apresiasi karena suatu hal baru dalam penulisan resume ada yang menggunakan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris untuk saat ini bukan suatu hal yang sangat langka ya. Seperti siswa di tempat saya mengajar, walau sekolah kami sekolah umum, bukan sekolah internasional tetapi banyak siswa siswi kami yang dalam percakapan sehari-hari mereka menggunakan bahasa Inggris.

Niat Miss Phia membuat resume menggunakan bahasa Inggris tidak hanya karena beliau guru bahasa Inggris tetapi juga menginginkan tulisannya ini lebih mengenalkan Indonesia lebih luas. Luar biasanya niat ini tercapai. Dimana tadi di awal saya ceritakan bahwa ada penulis dari luar negeri yang sering mengirimi beliau email untuk menanyakan tulisan Miss Phia selanjutnya atau sekedar untuk saling follow di media sosial.

Selain membuat resume menggunakan bahasa Inggris Miss Phia juga kerap kali menjadi pengirim resume tercepat di gelombang 20.

Berikut adalah link tulisan Miss Phia yang memiliki viewer terbanyak yaitu 876 viewers dalam waktu 24 jam:

Senang sekali ya kalau bisa seperti itu. Kalo tulisan saya paling banyak 80 viewers, sedangkan tulisan saya di minggu-minggu terakhir hanya 20 viewers ehehe..

Dalam sesi pelatihan Miss Phia menantang peserta pelatihan untuk menuliskan kalimat yang menggambarkan sosok Omjay. Kalo yang ini sejujurnya saya menyerah bunda-bunda. Paling tidak bisa saya dengan bahasa Inggris ehehe..

Untuk orang-orang pesimis terhadap bahasa Inggris, seperti saya, Miss Phia menyarankan untuk mengubah mindset. Karena sejatinya bahasa Inggris itu ya harus dicoba. Hilangkan insecurity dengan cara:
1. Coba saja dulu baik dalam berbicara atau menulis, perkara benar atau salah bisa di perbaiki nantinya

2. Fokus pada tujuan. Untuk rasa takut di tertawakan atau salah akan menghilang dengan sendirinya dalam proses belajar.

3. Trust yourself. Believe in what you can do. Insecurity hadir karena kita kurang mempercayai kemampuan kita. 

4. You can do anything good if you start doing it! Kalau tidak dimulai tidak akan pernah bisa

Juga banyak aplikasi yang dapat menunjang kemampuan kita untuk menulis dalam bahasa Inggris, antara lain:
1. Google Translate
2. U Dictionary
3. Webster Online Dictionary
4. Oxford online Dictionary

Di masa kini aplikasi terjemahan tidak hanya dapat mentraslate per kata saja, bisa juga untuk kalimat yang panjang. Zaman sudah semakin canggih, sehingga aplikasi penerjemah ini juga sudah jauh berkembang. Walau aplikasi penerjemah ini sudah oke dalam menjalankan tugasnya, tetapi seorang translator tetap dibutuhkan keberadaan. Karena translator lah yang bertugas memperindah tulisan dengan diksi yang lebih tepat dalam penulisan menggunakan bahasa Inggris.
Buku di atas adalah buku pertama Miss Phia buah dari pelatihan menulis PGRI ini.

Jika ditanya bagaimana cara agar tulisan kita dapat mendunia? Cobalah gunakan bahasa yang dapat dipahami mayoritas penduduk dunia, bahasa Inggris.

Terima kasih untuk materi malam ini yang luar biasa menginspirasi kita. Sampai berjumpa di tulisan Mulyanita mendatang ya. Bye👋

HOAX, MEDIA SOSIAL DAN DUNIA DIGITAL (AAM NURHASANAH)


 Hai pembaca tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. 

Tema pelatihan pada sore hari ini rasanya tema yang tidak asing ya. Karena pada postingan sebelumnya kita sudah banyak membahas tentang hoax. Tetapi jika hoax dikaitkan dengan media sosial dan dunia digital pastilah menarik untuk kita bahas lebih dalam.


Arti dari hoax, media sosial dan dunia digital

Hoax adalah informasi, kabar, berita yang mengandung kebohongan. Hoax juga dapat diartikan sebagai berita atau informasi yang tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar.

Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi jejaring sosial, forum, dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Contoh media sosial antara lain: facebook, youtube, twitter, whatsapp, dan lain sebagainya. 

Dunia digital dapat diartikan sebuah kondisi yanng menggambarkan kemajuan teknologi informasi komputer dengan adanya jaringan internet. Internet menjadi sesuatu kebutuhan pokok pada saat ini, dimana jika tidak ada internet maka beberapa aktivitas dapat terganggu 


Apa hubungan diantara hoax, media sosial dan dunia digital?

Pada era digital ini, dimana semua masyarakat banyak yang mengakses media sosial, yang tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja tetapi juga anak-anak hingga orangtua dengan usia lanjut. Media sosial ini adalah lahan empuk bagi penyebaran hoax. Berdasarkan data Litbang Mafindo, penyebaran hoax terbanyak melalui facebook dan whatsapp.


Banyak sekali hoax yang tersebar di media sosial. Apalagi dalam kondisi pandemi covid 19 yang membatasi gerak fisik sehingga banyak orang yang memilih berselancar di dunia maya. Berita hoax itu dapat membuat seseorang ragu terhadap sebuah bahasan, menjadi saling membenci, bahkan ada yang menimbulkan kerugian finansial. Contohnya ada hoax tentang pembagian sebuah voucher hadiah ternyata itu hanya tipuan untuk meraup uang dari korbannya. Dan banyak lagi kerugian yang dihasilkan dari hoax.
Terkadang ketika kita mengetahui sebuah berita hoax yang disebar oleh teman atau keluarga kita sendiri, ada perasaan segan untuk meluruskan berita tersebut. Ada juga kejadia dimana penyebar berita hoax tidak mau mengakui bahwa berita tersebut hoax semata.

Bagimana menyikapi derasnya arus hoax?
SARING sebelum SHARING. Yups, hal ini sejalan dengan ajaran Islam dalam QS. Al Hujarat ayat 6 yang artinya "Wahai oranng-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa sebuah berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu

Sekian dahulu resume materi pelatihan malam ini. Terima kasih semuanya, bye👋

Minggu, 28 November 2021

Aku gak enakan...

Gak enakan, kata yang sering saya ucapkan dikala curhat dengan sesama teman. Gak enakan buat nolak karena takut orang tersebut sakit hati, atau takut diomongin di belakang. Kadang juga saya merasa gak enakan karena saya tau saya mampu membantu tapi, nah ada tapinya nih, saya tahu saya dimanfaatkan oleh mereka yang tau saya tipe 'gak enakan'. Akhirnya jika membantu pun saya mungkin kategori yang tidak ikhlas. Ada rasa mangkel di hati.

Setiap kali curhat dengan teman-teman saya pun saya diminta untuk berani mengatakan 'tidak' dengan berbagai alasan. Bahkan saya juga diminta untuk mengada-adakan alasan untuk menolak jika memang kepepet. Teman-teman saya mengatakan ada baiknya saya mementingkan perasaan saya terlebih dahulu. Saya akan terluka jika terus 'dimanfaatkan'. Saya harus melawan perasaan tidak enak ini dengan logika.
"Kamu dimanfaatkan karena mereka tau kamu tidak akan menolak. Jika kamu terus menolak, mereka akan tidak akan meminta tolong kepada kamu lagi"
"Siap dibenci, siap jadi bahan pembicaraan di belakang, tidak masalah. Anggap aja tidak dengar. Cuek aja."
"Block aja, toxic itu teman begitu".
"Hadapi, kamu akan ketemu banyak orang dengan tipe seperti itu. Kamu harus bisa menolak"

Ya, itu tadi nasehat, penyemangat bagi saya yang tidak enakan ini. Ketika perbuatan baik harus ditahan demi kesehatan mental diri sendiri dan agar "orang itu" tahu diri.

Rabu, 24 November 2021

MENJADI PENULIS PENERBIT MAYOR (Joko Irawan Mumpuni)


Hai pembaca Tulisan Mulyanita👋

Malam ini kita akan belajar langsung dari Direktur Penerbit Andi, Bapak Joko Irawan Mumpuni tentang cara menjadi penulis mayor. Yuk kita simak, siapa ada kesempatan kita di sana

Di awal pertemuan Pak Joko menyampaikan bahwa dalam menulis, jangan hanya sekedar menulis. Ini beresiko tulisan akan ditolak oleh penerbit. Mengapa?


Bagaimanapun juga penerbit adalah perusahaan yang juga mencari keuntungan dari hasil menerbitkan buku dari penulis-penulisnya. Sehingga sebagai penulis, hendaknya kita mengetahui posisi perusahaan, penulis, serta pembaca. 


Dari gambar di atas dapat dilihat ada 4 pihak yang terlibat, yaitu penerbit, penulis, penyalur, pembaca. Dimana penulis membutuhkan penerbit untuk mencetak hasil tulisannya. Penerbit juga akan mendistribusikan buku-buku tersebut kepada penyalur (dalam artian disini, toko buku). Penyalur membutuhkan pembaca untuk membeli buku-buku tersebut. Pembaca membutuhkan hasil karya dari penulis, untuk mendapat suatu informasi tertentu ataukan pembaca setia akan selalu menunggu karya-karya emas penulis favoritnya.

Sebuah buku, menjadi buku siap baca melalui berbagai proses yang ribet loh. Gak percaya? Ini saya kasih alur pembuatan buku di percetakan



Kita langsung beranjak kepada benefit aja yuk, ehehe.. Apa sih keuntungan yang didapatkan penulis, jika naskahnya berhasil diterima oleh penerbit mayor?

  1. Kepuasan. Menjadi kebutuhan batin rasa puas dimana bukunya menjadi karya monumental yang dikenal dan dikenang sepanjang masa
  2. Reputasi. Menerbitkan buku-buku akan menjadikan identitas atau reputasi bagi penulisnya
  3. Karir. Ada beberapa instansi menjadikan syarat sebagai kenaikan jabatan, seperti ketika ingin menjadi kepala sekolah.
  4. Uang. Peningkatan finansial adalah salah satu harapan dari buku-buku yang ditulis laku di pasaran. Dengan begitu penulis akan mendapatkan royalti. Juga sebagai penulis, kita bisa mendapatkan diskon pembelian langsung. Buku-buku yang laris dan dikenal oleh banyak kalangan akan membawa penulisnya pun terkenal. Ini akan membuka peluang penulis buku akan diundang mengisi seminar atau pelatihan-pelatihan. Mantap apa mantap tuh?😉
Di awal Pak Joko menekankan kepada para penulis untuk jangan asal-asalan dalam menulis. Pendapat Pak Joko ini agak bersebrangan dengan moto Omjay ya, yang meminta kita menuliskan apapun disetiap harinya. Kok bisa? Ya, kalo moto Omjay tentang menulis setiap hari itu untuk membiasakan kita menulis, melatih skill menulis kita. Kalau pendapat Pak Joko tentang jangan asal menulis ini, dilihat dari sudut pandang penerbit yang memiliki pertimbangan laku atau tidaknya karya ini di pasaran. Berikut adalah komposisi pertimbangan sebuah naskah akan diterima dan diterbitkan :


Sehingga berikut adalah kriteria akan diterbitkan atau tidaknya sebuah naskah :
  1. Tema populer dan penulis populer
  2. Tema tidak populer tetapi penulis populer
  3. Tema populer tetapi penulis tidak populer
  4. Tema tidak populer juga penulis tidak populer
Untuk menentukan sebuah tema populer atau tidak kita bisa meminta bantuan google trend. Sedangkan untuk melihat apakah penulisnya populer atau tidak, penerbit dapat mengecek dari CV penulis, melihat jumlah follower, subscriber dari sosial medianya. Juga penerbit dapat mengecek ketenaran penulis tersebut di google cendekia.

Sudah pusing belum, pembaca sekalian?? Kita lanjut ya membahas tentang kuantitas pencetakkan buku. Ada beberapa faktor yang menentukan oplah cetak buku, yaitu tema buku tersebut memiliki masa daur hidup yang panjang atau pendek, juga buku ini memiliki pasar yang luas atau tidak. Kuadran di bawah ini akan menggambarkan tinggi atau rendahnya oplah cetka buku.


Berkembangnya zaman, maka tema buku juga menyesuaikan dengan perkembangan pemasaran buku yang serba memanfaat terknologi, yang dikenal sebagai marketing 5.0. Apa itu marketing 5.0? Ia adalah aplikasi teknologi yang meniru manusia dalam menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan meningkatkan nilai dari selururh perjalanan pelanggan.

Data di bawah ini juga yang menjadi pertimbangan tema-tema buku di era ini :




Fiuuuhhh... Mantap ya. Ketika pakarnya yang berbicara, begitu banyak informasi yang kita dapatkan. Terima kasih Pak Joko, atas bedah penerbitannya. Walaupun tingkatan saya belum bisa memasukkan buku di penerbitan Bapak, tetapi ilmu ini akan saya simpan untuk bahan perang bagi saya saat saya sudah mumpuni dalam penulisan. Doakan ya Pak..

Sebagai penutup Tulisan Mulyanita malam ini saya ingin mengutip refleksi pembuka dari Pak Joko, yaitu "dimanakah letak semangat menulis kita??" Yuk bisa yuk💪


Sekian Tulisan Mulyanita malam ini, sampai jumpa kembali. Bye👋


KETRAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN (Deni Darmawan)


Haiii pembaca Tulisan Mulyanita👋
Sore ini kita akan belajar tentang ketrampilan dalam dunia digital untuk menyongsong masa depan yang cerah bersama Bapak Deni Darmawan yang berprofesi sebagai Dosen di Universitas Pamulang, youtuber, blogger, researcher dan speaker. Yuk segera kita simak materi hari ini..

era society 1.0 hingga 5.0

Setiap kita melakukan sesuatu pastilah ada hal yang melatarbelakangi. Pun dengan tema sore ini. Kenapa sih kita harus memiliki ketrampilan digital? Jika melihat ke beberapa era society, saat ini kita telah memasuki era society 5.0 dimana masyarakat menjalani kehidupan dengan memanfaatkan teknologi canggih di berbagai kegiatan sosial, industri dan inovasi-inovasi dalam menciptakan nilai baru. Contoh pada film "Ready Player One" karya Steven Spilberg menceritakan tentang kehidupan di tahun 2045 yang terasa samar antara kehidupan di dunia nyata dan dunia virtual. Siapkah kita dengan hal tersebut? 



Untuk menyongsong era tersebut, ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan berbagai ketrampilan di era society 4.0 atau yang sering kita sebut ketrampilan abad 21. Seperti yang kita ketahui, sebagai guru kita digugu dan ditiru. Sehingga kita memiliki kewajiban menjadi teladan untuk terus belajar dan memotivasi murid kita dalam berkarya dalam era 4.0 ini. Sebelum membahas ketrampilan digital yang dibutuhkan pada abad 21, ada baiknya kita mengenal arti dari ketrampilan.

Apa itu ketrampilan?
Ketrampilan adalah kemampuan dasar yang melekat dalam diri manusia yang dapat dilatih, diasah serta dikembangkan secara terus menerus sehingga orang tersebut menjadi ahli dan profesional dalam bidang tersebut. 

Apa itu literasi digital ketrampilan digital?
Literasi digital dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam proses menentukan, mengevaluasi, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum.

Lalu apa arti ketrampilan digital?
Ketrampilan digital adalah kemampuan dalam menggunakan teknologi digital, misalkan smartphone yang terhubung dengan jaringan internet dan kita memanfaatkan sosial media. Misalnya ketika mencoba membuat gambar atau audio yang menarik sehingga menjadi sebuah informasi yang menarik dan bermanfaat bagi orang lain atau peserta didik. Juga ketrampilan dalam menggunakan plaform digital.

Apa saja keterampilan abad 21?

1. Creativity & Innovation.

Berbicara tentang kreatif adalah menciptakan sesuatu yang di luar pemikiran orang kebanyakan (out of the box) yang dimulai dari mencari ide, menggali ide hingga membuat ide menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Ide yang menjadi nyata dalam bentuk produk atau jasa yang bermanfaat bagi banyak orang dinamakan terobosan inovasi.

2. Critical thinking

Menurut Cece Wijaya, berpikir kritis adalah ketrampilan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Dalam dunia digital adalah cara kita berpikir dalam memanfaatkan teknologi digital dan kemampuan kita dalam menggali informasi agar kita tidak mudah termakan berita hoax. Berpikir kritis ini mengajarkan kita untuk berpikir logis, sistematis, dan pemecahan masalah

3. Communication

Komunikasi merupakan hal yang kita lakukan setiap hari-hari dalam berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan kita berada. Dalam berinteraksi ini kita membutuhkan sebuah ketrampilan berkomunikasi yaitu ketrampilan mendengar, menyampaikan informasi, ketrampilan menulis, membaca, juga gerak tubuh kita. 
Dalam dunia digital, kita perlu memiliki ketrampilan dalam menyampaikan ide, informasi, baik dalam bentuk teks, audio, video ataupun gambar, dengan memanfaatkan teknologi. Contoh komunikasi digital adalah dalam penggunaan media sosial seperti whatsapp, youtube, instagram, dan lain sebagainya. Komunikasi dalam dunia digital ini bahkan bisa mendatangkan uang seperti youtuber dan selebgram. Begitu pula dengan kita sebagai guru, setelah adanya pelatihan ini diharapkan guru dapat memanfaatkan berbagai macam media sosial untuk berkarya dan menghasilkan pundi-pundi keuangan, sehingga tidak ada lagi guru dengan gaji pas-pasan.

4. Collaboration
Ketrampilan bekerjasama dalam kelompok, menjalankan sebuah projek kreativitas  Bersama-sama kita membuat konten kreatif yang bukan hanya dapat menjadi tontonan tetapi juga tuntunan, bukan hanya sebagai hiburan tetapi juga menjadi inspirasi. Ketrampilan ini mendorong tim untuk mengeluarkan energi terbaiknya dalam mendengarkan, menyampaikan dan mewujudkan ide-ide luarbiasa di dalam kelompok. Contohnya grup pelatihan Guru Literasi Digital ini.


Ketika kita sebagai guru cakap dalam ketrampilan digital di abad 4.0 ini maka kita bisa mengajarkan siswa kita untuk memanfaatkan dunia digital dalam menghasilkan karya-karya positif serta berhati-hati dengan hal yang berbahaya di dunia digital ini.

Ketrampilan ini baiknya tidak hanya menjadi berkas tulisan semata dimana kita mendapatkan arahan dari Pak Deni untuk banyak belajar tutorial pengoperasian platform sosial media sehingga kita semakin cakap dalam dunia digital, menjadi the real motivator literasi digital.

Sekian dahulu Tulisan Mulyanita sore ini dan semoga mendatangkan banyak manfaat. bye👋

Senin, 22 November 2021

MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR (Edi S. Mulyanta, S.Si, M.M)


 Hai pembaca Tulisan Mulyanita👋

Pada pelatihan menulis malam ini, kita akan mengetahui rahasia "dapur" dari Penerbit Andi langsung dari Publishing Consultantnya Penerbit Andi yaitu Bapak Edi S. Mulyanta, S.Si, M.T. Ini bermanfaat sekali bagi kita yang ingin mempublish karya-karya tulisan kita.

Kondisi pandemi membawa dampak yang sangat besar bagi dunia penerbitan. Sehingga para penerbit memutar otak untuk mencari hal-hal yang up to date untuk bertahan hidup. Kurang lebih tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis. Penerbit menjadi perantara publikasi antara penulis dengan konsumen. 

Sistem di setiap penerbit hampir sama, hanya saja letak perbedaan di jumlah produksi juga biasanya di penerbit tertentu ia hanya menerima satu genre tertentu saja. Jumlah produksi yang cukup besar dilakukan oleh penerbit mayor membuat penerbit mayor memiliki saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut Omni Channel Marketing juga outlet di Toko Buku. Omni Channel Marketing adalah stretegi lintas platform, misalkan Penerbit Andi memiliki instagram, lalu dalam link bio instagramnya dicantumkan link pembelian buku-buku dengan menggunakan banyak platform penjualan seperti link penjualan di beberapa marketplace, website, google book, dan lain sebagainya. Terlebih adanya pandemi ini membuat pemasaran melalui toko buku harus mengalami kemunduran yang drastis. 

Media promosi baru bermunculan di masa pandemi yaitu melalui webinar, podcast, IG live, Wa grup, dan lain-lain. Walau sebenarnya buku cetak masih menjadi primadona bagi para pembaca untuk sarana memperluas wawasan juga mengatasi kebosanan di kala pandemi. E-book pun mengalami perkembangan dalam dunia penulisan. Selama dua tahun ini semangat untuk bertahan hidup tidak hanya dialami oleh penerbit, tetapi juga para penulis. 

Semangat menulis masih sangat luar biasa dengan banyaknya naskah-naskah tulisan yang masuk ke penerbit andi. Keadaaan ini kurang diimbangi dengan penurunan penjualan buku. Sehingga dari pihak penerbitanpun harus memiliki rem dalam proses produksi dan memperkencang strategi. Salah satu strategi yang dilakuka penerbit Andi adalah melakukan seleksi materi buku yang menarik yang dihasilkan penulis, juga menabung naskah. Jika ada kendala dalam pencetakan buku, maka akan dialihkan menjadi e-book. E-book merupaan sarana buku digital yang masih sangat baru, sehingga bisnis e-book belum bisa mengangkat proses distribusi perbukuan dibandingkan buku cetak.

Penerbit Andi memantau, buku cetak masih akan tetap eksis, hanya saja proses pemasarannya yang harus mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan e-book tetap akan menjadi hal yang menarik dengan konsep praktis, ramah lingkkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai penyangganya. Google salah satu yang sigap melihat perkembangan e-book di masa mendatang dengan membuka konsep google books. Ditambah lagi konsep metaverse yang diusung facebook, yang akan membuat dunia digital semakin kaya dan konsep buku secara fisik akan semakin kecil.Melihat gambaran di atas, menjadikan dunia penerbitan harus segera dan cepat dalam menguasai teknologi.

 Sebenarnya kondisi ini tidak hanya untuk penerbit, tetapi juga penulis. Sebagai penulis yang memahami teknologi dengan memberdayakan platform blog, youtube channel, twitter, podcast, bahkan tiktok yang dijadikan sebagai sarana promosi tulisanya. Penulis dengan pengaruh yang besar dalam dunia digital membuat penerbit tidak mampu menolak karyanya. Sehingga indikator penerbit menerima atau menolak naskah penulis, bukan hanya dari kualitas tulisannya saja tetapi juga ada faktor background si penulis dalam mempromosikan karyanya.

Kedepannya persaingan tidak hanya antara penerbit mayor dan penerbit minor, tetapi juga penulis itu sendiri. Sebagai contoh Tere Liye yang dapat memproduksi sendiri tulisannya memalui google books. Penulis dapat dengan cerdik mengatur mana karya tulisnya yang akan dikolaborasikan kepada penerbit, mana yang akan ia produksi sendiri. Semua akan bisa saling berjalan bersamaan tanpa merugikan tetapi saling mewarnai dunia penerbitan, penulisan juga menjadi pilihan yang beragam bagi penikmat buku.

Selain membahas dapur penerbitan, Pak Edi Mulyanta juga memberikan masukan kepada kita calon-calon penulis, diantaranya:

  1. Pelajari karakteristik penerbit dengan melihat hasil terbitannya. Karena setiap penerbit memiliki kekhasan masing-masing
  2. Cobalah menulis di Wattpad, follower pembaca di aplikasi ini dipantau oleh penerbit-penerbit mayor.
  3. Jika ingin menyasar penerbit minor juga bisa. Dikarenakan adanya persyaratan kenaikan jabatan dengan adanya buku yang dihasilkan menjadikan target pasar bagi penerbit minor ini.
  4. Jagalah kejujuran dan idealisme diri dalam penulisan, serta pelajari berbagai genre tulisan penulis lain

Sesi Tanya Jawab:
1. Apa saja tips dan trik untuk dapat tembus penerbit mayor? (Ibu Umi Agus Farida)

Melihat perubahan kurikulum pendidikan, penerbit berlomba-lomba menerbitkan buku dengan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan panduan dari pemerintah. Penulis harus peka dengan isue-isue baru. Pelajarilah mata pelajaran baru seperti penguatan pancasila, attitude pelajar, softskill dan lainnya. Tema-tema ini sangat dicari oleh penerbit. 

2. Tantangan yang sangat besar di atas bagi penulis sedangkan kami yang masih penulis pemula. Hal apa yang harus kami lakukan menurut Pak Edi? (Ibu Elis)

Tuliskan kegiatan belajar mengajar di kelas Bapak/Ibu. Rekam proses itu dalam cerita yang menarik dengan memanfaatkan sosial media Bapak/Ibu, seperti Facebook. Mungkin suatu hari nanti tulisan di sosial media ini akan menjadi sebuah tema tulisan yang luar biasa. Seperti contoh di bawah ini :


Yups sudah banyak sekali insight baru yang kita dapatkan dari pemaparan Pak Edi, yang membuat kita sebagai penulis semakin tertantang. Tidak hanya memiliki skill tetapi juga melek dengan perkembangan, issue dan kebutuhan tulisan di pasar. SEMANGAATTT!!.. 

Sekian dahulu pemaparan resume Tulisan Mulyanita hari ini.  Bye👋

Minggu, 21 November 2021

Aku Juara 4 loh, Umma..

Kedua anak saya, aktivitas apapun di rumah mereka lakoni berdua. Begitu juga ketika jiwa kompetitif mereka muncul. Makan dan mandi saja jadi ajang perlombaan. Siapa yang cepat dia yang menang. Tetapi karena mereka hanya lomba berdua, maka hanya ada juara 1 dan juara 2. Atau dengan kata lain mereka berdua sama-sama juara.

Di kesempatan yang lain, masih dalam rangka meningkatkan self esteem Abang dan Adek, saya mendaftarkan mereka ikut lomba mewarnai di komplek rumah. Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, komplek tempat kami tinggal mengadakan serangkaian acara, salah satunya adalah perlombaan. Untuk kategori TK dan SD kelas 1, perlombaan yang bisa diikuti oleh Abang adalah lomba mewarnai.

Setelah membujuk dan memberi pengertian kepada mereka berdua, akhirnya mereka mau mengikuti lomba mewarnai. Disana mereka melihat banyak sekali anak-anak komplek yang turut serta dalam perlombaan. Mereka pun melihat, tumpukan hadiah bagi pemenang lomba. Juga pembagian goodie bag yang berisi snack cemilan kesukaan anak-anak. Dua hal ini membuat mereka semangat mewarnai sebagus mungkin.

"Umma, itu hadiahnya hanya untuk tiga orang ya?" Tanya Abang
"Iya bang" Jawab saya
"Kalau aku juara 4 ada hadiahnya tidak umma?" Tanyanya lagi penasaran
"Hadiah seperti yang didepan tidak ada bang, adanya snack ini" Saya menjelaskan
"Yah aku mau dong umma juara tiga" pinta Abang
"Ya sudah, Abang mewarnai dengan rapih ya" Jawab saya

Melihat kemungkinan menang kalahnya Abang dan Adek di perlombaan mewarnai ini, saya berinisial memberikan mereka hadiah atas keberanian mereka mencoba lomba. Hadiahnya adalah ditraktir makan bakso. Mereka senang sekali, belum diumumkan menang kalahnya mereka sudah dapat hadiah dari saya. 

Selama makan bakso mereka bercerita tentang lomba mewarnai, dari menceritakan rasa capek mewarnai yang harus penuh, harus hati-hati agar tidak keluar garis, juga keinginan mereka menang lomba. Nah, membahas kemenangan lomba akhirnya saya berpesan kepada mereka, menang atau kalah diperlombaan ini hal biasa. Saya yakinkan kepada mereka bahwa mereka sudah menang melawan rasa malas dan takut kalah. Mereka sudah hebat karena berani ikut lomba dan mewarnai dengan penuh tanpa dibantu umma. Saya juga menguatkan bahwa ini perlombaan pertama mereka di luar rumah, mereka juga belum pernah berlatih khusus untuk lomba mewarnai. Nanti jika ada perlombaan lagi, kita persiapkan latihannya ya biar hasilnya lebih bagus dan memenangkan perlombaan.

Tibalah di hari pengumuman lomba, dan mereka belum menang. Lalu Abang berkata: "Umma kita tuh menang, tapi juara 4 jadi gak ada hadiahnya deh"

"Kalian juara 1 lomba menyayangi umma Nak" kata saya

Saya pun mencoba menguatkan mereka kalau nanti jika ada perlombaan lagi, mereka harus ikut juga berlatih agar bisa menang sebenarnya.

Semangat ya, duo jagoan Umma❤️❤️

Kamu anak yang hebat, Nak...

Sebelumnya kita sudah melihat rasa tidak percaya diri Abang Fatih. Ini merupakan tugas Umma untuk membuat Abang menemukan rasa percaya dirinya.

Setiap mendampingi belajar, terutama pelajaran berhitung saya mencoba memotivasi Abang dengan kalimat: "itu Abang bisa, Masya Allah hebat.."

Biasanya Abang akan berkomentar: "Aku memang suka berhitung, aku hebat berhitung" 

"Ucapkan Alhamdulillah, nak jangan lupa." Ucapku menginginkan

"Oiya, Alhamdulillah aku hebat diberhitung Umma" ralatnya

Membentuk self esteem memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun pujian sudah diberikan, bukan berarti self esteem Abang langsung bagus. Saya harus variatif membuat kebiasaan dan pujian untuk mengembangkan self esteem anak-anak.

Strategi kedua yang saya lakukan adalah menunjukkan foto-foto dari anak-anak yang terlahir dengan "spesial". Ada yang terlahir tanpa bisa melihat, ada yang terlahir tanpa tangan atau kaki yang lengkap. Juga menceritakan kisah sukses mereka bertahan hidup, mengukir prestasi. Saya katakan kepada mereka "Semua ciptaan Allah SWT itu hebat, Allah SWT tidak pernah menciptakan produk gagal nak."

Saya ajak mereka berefleksi, tentang anggota tubuhnya yang lengka, tentang anggota tubuhnya yang bisa berfungsi dengan baik. Saya juga ajak mereka untuk bersyukur atas karunia Allah itu dengan mengucap Hamdallah. Saya ajarkan pula bahwa menjaga tubuh tetap sehat adalah bentuk rasa syukur. Menggunakan anggota tubuh untuk berprestasi juga termasuk rasa bersyukur.

Saya tanya kepada anak-anak, "apakah kalian anak hebat Nak?"

"Iyaaaa..." Jawab mereka kompak

Jumat, 19 November 2021

MEMASARKAN BUKU


Haiii👋 Bertemu kembali dengan tulisan Mulyanita.. Malam ini  kita akan belajar cara memasarkan buku bersama Bapak Agus Subardana. Pak Agus merupakan tim pemasaran pada Penerbit Andi. Cuuss kita langsung belajar dengan Pak Agus.

Pandemi covid 19 membawa dampak pada pelaku usaha di bidang penerbitan dan penjualan buku. Dimana toko buku harus tutup, juga pembatasan aktivitas akibat lock down. Maka dari itu dalam rangka untuk mempertahankan industri penerbitan buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran buku kita ubah melalui online dan jaringan komunitas secara online.

1. Pemasaran Secara Online.
Pemasaran melalui media online, membutuhkan strategi khusus sehingga kita harus belajar mengenai digital marketing. Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran sebuah brand atau produk denga menggunakan media digial atau internet.

Berikut adalah manfaat digital marketing:
  • Biaya pemasaran relatif terjangkau
  • Daya jangkau pemasaran luas dan cepat
  • Mudah menentukan target pasar
  • Komunikasi dengan konsumen lebih mudah dan cepat
  • Dalam pemasaran produk cepat dalam proses promosi, sehingga buku cepat populer
  • Membantu meningkatkan buku dengan adanya digital marketing ini
  • Evaluasi dalam penjualan yang nantinya dapat dikembangkan menjadi strategi pemasaran yang lebih baik
Sarana penjualan buku kekinian adalah dengan memanfaatkan media sosial, market place dan website perusahaan penerbitan yang kita kelola. Tim pemasaran online penerbit Andi juga melebarkan sayap bergabung ke siplah yang dikelola Kemendikbud untuk pengadaan barang di sekolah dengan dana bantuan operasional sekolah dari Kemendikbud.
Selain itu pemasaran buku melalui komunitas. Gunakan jaringan komunitas yang kita ikuti untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan buku melalui komunitas ini terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan buku. Kuncinya kita harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita. Penerbit Andi menggunakan komunitas ini dengan memanfaatkan kegiatan webinar. Penerbit Andi membuat webinar dengan tema menarik dan menggunakan kegiatan ini untuk memasarkan buku.


2. Strategi pemasaran buku secara Offline
Strategi pemasaran buku secara offline ini dikelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :

  • Pemasaran melalui toko buku.
Toko buku memiliki tiga jenis, antara lain toko buku modern, toko buku semi modern dan toko buku tradisional. Pembedaan jenis toko buku ini dibutuhkan karena membutuh sistem administrasi dan lokasi yang berbeda. Contoh bagi toko buku modern sistem transaksi yang digunakan mengikuti perkembangan teknologi, sedangkan toko buku tradisional masih menggunakan sistem transaksi manual yang membutuhkan ketelitian dalam merekap hasil penjualan bukunya.

Contoh strategi promosi di toko buku modern antara lain :
1) Menguasai display buku. Hal ini dilakukan agar tampilan buku dapat terlihat dan menonjol
2) Promosi dilakukan dengan memasang produk di Neon Box, X Banner di toko
3) Bedah buku, talkshow dan potongan harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
4) Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan. Contoh: program Ramadhan 

  • Strategi pemasaran dengan directselling 
Pemasaran buku melalui directselling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu:
1) Buku pendidikan. Buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk semua jenjang
2) Buku teks perguruan tinggi untuk semua mata kualiah
3) Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, Perguruan Tinggi dan umum
Dalam pemasaran buku melalui directselling biasanya ditempatkanlah seorang sales yang memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 
1) Kunjungan langsung ke tiap sekolah untuk temui kepala Sekolah, bagian kurikulum, Biro umum dll.
2) Kunjungan langsung ke setiap Kampus atau Perguruan Tinggi untuk temui Dosen, Kaprodi, Dekan, LPPM hingga ke para Rektor .
3) Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, perpus kampus, perpustaan daerah.

Kunjungan secara langsung ini diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak sekolah, kampus, perpustakaan, sehingga hasil penjualan buku dapat meningkat.


Yups itu tadi materi tentang strategi pemasaran buku yang perlu kita ketahui dan pelajari, agar menjadi wawasan bagi kita yang ingin memasarkan hasil tulisan kita.

Sekian materi pelatihan menulis malam ini. Semoga semakin menambah semangat kita untuk menghasilkan karya-karya yang juga akan kita pasarkan dengan menerapkan materi pelatihan malam ini.

Terima kasih ya sudah berkunjung dan membaca. Mohon dukungannya dengan memberikan saran dan komentar pada tulisan Mulyanita malam ini. Bye👋

Ketika Anak Merasa Dirinya Jelek

"Menurut abang, abang Fatih ganteng ga?" tanyaku kepada anak pertamaku
"Enggak. Aku mah jelek!" jawabnya
"Kok gitu?" tanyaku selidik
"Karena aku gak punya tahi lalat di pipi" Jawabnya


Itu adalah sekelumit percakapan saya dengan anak pertama saya yang sedang terkikis self esteemnya. Usut punya usut ternyata ia merasa tidak ganteng, karena takaran ganteng itu seperti adiknya yang memiliki tahi lalat di pipi. 

Berbicara tentang tahi lalat yang ada di pipi anak bungsu saya ini juga sebuah permasalahan beberapa bulan yang lalu. Rahman, anak bungsu saya, merasa tahi lalat di pipinya jelek. Umma, Aba dan abangnya tidak punya tahi lalat di pipi. Apalagi mendengar kata "tahi lalat", ia merasa bahwa hewan lalat sudah "buang kotoran" di pipinya. Berbagai penguatan kami berikan bahwa itu bukan kotoran lalat, juga bukan suatu hal yang buruk. Setiap orang memiliki tahi lalat, hanya letaknya saja yang berbeda. Aba dan abang Fatih menunjukkan bahwa mereka mempunyai tahi lalat di kaki. Saya, ummanya, menunjukkan tahi lalat di lengan kanan. Kakek Rahman, juga menyetelkan lagu dangdut lama karya Rhoma Irama yang memiliki lirik :

tahi lalat yang melekat di pipimu
merupakan perhiasan di wajahmu
sudah manis, bertambah manis

Setelah mendapatkan penguatan dari banyak orang di sekitarnya, akhirnya Ade Rahman mulai muncul rasa percaya dirinya. Ia juga senang ketika orang-orang di sekitarnya memuji ia imut.

Nah, balik ke self esteem Abang Fatih, ternyata ia sering mendengar bahwa banyak orang yang memuji adiknya itu imut. Sedangkan tidak ada yang memujinya dengan pujian yang serupa. Sebenarnya wajar saja ya, karena Ade Rahman masih berumur 5 tahun dan sering bertingkah manja sehingga banyak yang memujinya imut. Sedangkan Abang Fatih sudah berusia 7 tahun dan pribadi Abang Fatih adalah anak pertama yang dapat diandalkan, tangguh, penurut. Jadi Abang lebih sering mendapat pujian atas pribadinya yang baik itu daripada ganteng. Menjadi tantangan bagi saya selaku ibunnya untuk mengembalikan self esteemnya, yang dapat ia cerna dengan baik sesuai dengan usianya. 

Mungkin ada yang bertanya apa sih arti dari self esteem itu? Self esteem dapat diartikan sebagai cara individu menilai, mencintai dan menghargai dirinya sendiri. Anak yang memiliki self esteem yang baik akan tumbuh menjadi anak yang ceria, berani mencoba hal-hal baru, mudah beradaptasi, dan merasa bangga atas pencapaiannya. Sedangkan anak yang kurang self estemmnya akan tumbuh menjadi anak yang minder, sulit berpikir positif ketika melakukan kesalahan, dan kurang dapat berpikir kritis.

Pastinya setiap orang tua ingin anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan self esteem yang baik. Self esteem anak tumbuh dan berkembang melalui pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua yang terlampau otoriter pastilah membuat self esteem anak tidak berkembang. Anak terlampau sering didikte dan tidak diberi kesempatan untuk membuat keputusannya sendiri. Selain pola asuh, kondisi lingkungan anak bersosialisasi juga mempengaruhi.

Mengapa hanya dari pernyataan bahwa anak sulung saya merasa tidak ganteng lalu saya merasa self esteem anak saya bermasalah? Sebenarnya pertanyaan yang saya lontarkan ini berupa pancingan, saya ingin melihat bagaimana ia menilai dirinya secara fisik. Setahun yang lalu saya juga menanyakan hal yang sama, Abang Fatih menjawab bahwa dirinya ganteng. Bahkan dengan bangga ia menyatakan dirinya ganteng karena anak Aba dan Umma. Dan saat ini ternyata jawabanya berbeda. Juga saya melihat beberapa perilaku anak saya yang membuat saya melontarkan pertanyaan tersebut. Beberapa contoh perilaku yang saya amati dari Abang Fatih:
  • Saat saya ajak kedua anak saya ke sekolah tempat saya mengajar, anak kedua saya mau bersalaman dengan teman-teman mengajar saya, sedangkan abangnya harus dirayu-rayu untuk bersalaman.
  • Saat ditawari jajanan oleh teman kerja saya, adiknya mengambil jajanan tersebut dan mengucapkan terima kasih, tetapi abangnya diam saja bahkan jajanan abang diambilkan oleh adiknya
  • Sering sekali memarahi adiknya. Beberapa kali saya mendapati abang sering sekali mengkritik bahkan sampai memarahi adiknya hanya karena permasalahan kecil, seperti: mengomentari wudhu adiknya yang asal-asal tetapi wudhu abang juga asal-asalan.

Melihat kondisi Abang Fatih saat ini sangat membuat saya berbenah diri, adakah pola asuh saya yang salah, ataukah ada input dari lingkungan yang mempengaruhi dirinya. Memang tidak ada pengasuhan sempurna, pun dengan diri saya walaupun sedikit banyaknya mengetahui tentang dunia psikologi. Tetapi rasanya belum terlambat untuk mengembalikan rasa percaya dirinya agar ia kembali memiliki self esteem yang baik.

Rabu, 17 November 2021

MENULIS AUTOBIOGRAFI (Suparno, S.Pd, M.Pd)


 Hai pembaca tulisan Mulyanita..✋

Malam ini kita akan membahas topik yang bagus sekali, yang berguna sekali untuk kita yang berkecimpung di dunia pendidikan. Materi malam ini juga akan mengajarkan sebuah ketrampilan baru yang bisa kita kembangkan. Topik pembahasan malam ini adalah "Menulis Autobiografi". Yuk langsung berkenalan dengan narasumber kita.

Nama                         : Suparno, S.Pd, M.Pd

Tempat, tanggal lahir : Magetan, 25 Juli 1966

Mengajar di                : SMPN 2 Karangrejo Magetan

Buku-buku                    :

  1. Panduan Belajar Excel
  2. Perjuangan hidupku
  3. Panduan Pranatacara dan Pamedharsabda
  4. Catatan Harian Seorang Kepala Sekolah
  5. Catatan Kepala Sekolah
  6. Lulus Corona, dll

Yuk langsung ke pembahasannya...


Apa itu Autobiografi?

Autobiograi (otobiografi ) adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh diri sendiri. Bisa juga ditulis oleh dirinya bersama dengan orang lain. Sedangkan riwayat hidup yang dituliskan oleh orang lain bernama biografi.

Autobiografi diambil dari bahasa Yunani, yaitu "autos" yang artinya sendiri, "bios" yang berarti hidup, dan "graphein" yang artinya menulis. Kata Autobiography pertama digunakan oleh penyair Robert Southey (1809). Namun bentuk aotubiografi sudah ada sejak zaman kuno.

Kisah-kisah orang hebat perlulah dibukukan agar bisa menginspirasi orang lain, juga keluarga sendiri. Menulis buku aotubiografi juga seperti meninggalkan jejak bagi anak cucu tentang perjalanan hidup, cita-cita, pencapaian kesuksesan juga perjuangan mendapatkan pencapaian tersebut. 


Apa manfaat menulis buku autobiografi?

  1. Sarana pembelajaran bagi pembaca. Autobiografi yang anda buat pastilah memiliki makna yang bermanfaat bagi pembaca. Salah satunya pengalaman berharga anda. Ada sisi pembelajaran dari pengalaman tersebut.
  2. Mengajarkan kebaikan bagi orang lain
  3. Menjadi evaluasi bagi penulis
  4. Membuka kesadaran tentang pentingnya belajar dai masa lalu
  5. Sebagai penanda profesionalitas penulis. Kisah perjuangan dari autobiografi yang dibuat menandakan anda adalah orang yang berjuang dengan profesional untuk menyelesaikan tantangan hidup anda
  6. Bagi seorang PNS, menulis autobiografi atau biografi di bidang pendidikan akan menambah bobot untuk naik jenjang/pangkat

Bagaimana cara menyusun buku autobiografi?

  1. Banyak membaca buku biografi orang terkenal juga biografi orang-orang yang selevel dengan kita. Membaca banyak referensi membuat kita memiliki gambaran seperti apa gaya penulisan buku autobiografi, juga perbandingan antara buku yang satu dengan buku yang lain.
  2. Buatlah outline (kerangka tulisan). Mulailah dari masa kelahiran, masa sekolah, kuliah, bekerja, menikah, dan lain-lain. Tambahkan juga pengalaman dan masalah-masalah yang pernah dihadapi, kenangan pahit, kenangan indah, dan lain sebagainya
  3. Siapkan data penduung berupa foto atau buku diary
  4. Susun jadwal menulis serta taati jadwal yang telah dibuat
  5. Buatlah tulisan berdasarkan outline yang telah dibuat. Pada tahap ini usahakan menulis saja dahulu, tanpa mengedit. Biarkan ide itu mengalir terhanyut dengan pikiran, perasaan dan memori dari hasil merenug. Jika ada ide lain yang muncul saat penulisan autobiografi maka catat di buku yang lain, nanti saat buku ini telah terselesaikan maka garap ide tulisan yang tiba-tiba muncul tadi. Fokus adalah kunci penting dalam penulisan.
  6. Sisipkan kata mutiara yang indah dan menginspirasi sebelum uraian tulisan agar memberi nilai tambah (menarik) pada tulisan.
  7. Editting. Mulailah mengedit dari awal hingga akhir tulisan
  8. Setelah naskah autobiografi ini selesai, mintalah orang yang dapat kita percaya untuk membacanya. Mereka akan sekaligus menjadi editor dalam hal ejaan, tata bahasa, dan isinya.
  9. Buatlah cover yang menarik, mintakan kata pengantar pada tokoh terkenal.
  10. Kirim naskah ke penerbit yang dapat dipercaya 


Sesi Tanya Jawab

Pada sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang menarik untuk kita bahas:

1. Bagaimana menuliskan kisah hidup seseorang yang biasa-biasa saja agar bisa menarik?

Jawaban: karena kita orang yang biasa biasa saja, kita harus menuliskan buku autobiografi sendiri. Belum tentu ada orang yang tertarik menuliskan kisah hidup kita, maka kita yang menuliskan kisah hidup kita. Ini akan menjadi warisan bagi anak cucu. Tuliskan kisah perjuangan tentang sisi kerja keras, rajin, tekun atau sikap sederhana kita yang dapat dipetik hikmahnya oleh orang lain

2. Kisah yang dituliskan dalam autobiografi harus kejadian real atau boleh dilebih-lebihkan?

Jawaban: autobiografi dituliskan berdasarkan kisah nyata, tidak dilebih-lebihkan.

3. Berapa jumlah halaman dalam penulisan autobiografi?

Jawaban: bisa 45 halaman, hanya saja buku 45 halaman masih dalam kategori tipis. Buatlah autobiografi sebanyak 100-200 halaman.


Buku-buku Pak Suparno :




Yups..itu tadi tentang menulis buku autobiografi. Menarik dan cocok untuk dicoba karena ini seperti menuliskan diri sendiri untuk diambil hikmahnya oleh orang lain. Sekian dulu tulisan Mulyanita malam ini, sampai jumpa pada tulisan selanjutnya. Bye💝

INKLUSIVITAS DI DUNIA DIGITAL (Muliadi)

Hai pembaca Tulisan Mulyanita✋ Sore ini kita akan membahas keragaman yang perlu dibangun dalam menyemarakkan era digital yang dirangkum dalam judul pelatihan "Inklusivitas di Dunia Digital oleh Bapak Muliadi.


Dunia Digital

Pada pelatihan ini pastinya yang kita bahas adalah seputar dunia digital. Dunia baru yang menghubungkan berbagai hal dengan bantuan internet. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam dunia digital. Mulai dari menyambung silaturahmi, berkomunikasi tanpa batasan jarak, jual beli, menonton film, hingga kencan pun bisa dilakukan secara online. 


Inklusivitas

Asal kata inklusivitas adalah inclusion yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif yang artinya menegasi atau mengeluarkan. Kalau kata eksklusif sudah familiar kita dengar, untuk menunjukkan sesuatu yang istimewa, hanya kalangan terbatas yang bisa mendapatkannya. Sedangkan kata inklusi masih jarang kita dengar. Kata inklusivitas dapat diartikan sebagai  sikap menerima atau mengajak siapa saja dalam konteks sosial untuk bergabung tanpa memandang perbedaan.

Kebetulan saya mengajar di sekolah inklusi bernama SMA Inklusi School Of Human. Di sekolah kami terdapat siswa berkebutuhan khusus yang belajar bersama-sama dengan siswa pada umumnya. Seleksi masuk sekolah kami hanyalah berdasarkan denyut nada. Selama denyut nadi masih terasa maka siswa itu dapat bergabung dengan sekolah kami. Untuk mewadahi atau menangani keterbutuhan siswa spesial, di sekolah kami terdapat divisi khusus yang menjadi support system dalam pembelajaran. Divisi ini terdapat psikolog, para terapis, dan shadow teacher yang siap untuk menerapi serta mendampingi siswa berkebutuhan untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di sekolah. Hasilnya, bagi siswa reguler mereka belajar untuk bertenggangrasa, empati, juga belajar bersama dengan teman-teman special need yang memiliki perbedaan dari mereka. Untuk siswa berkebutuhan, mereka mendapatkan stimulasi tentang teman seusianya yang dapat membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan luas,tidak hanya bertemu teman dengan kebutuhan yang sama saja. Ehehe..ternyata panjang juga saya mempromosikan tempat mengajar saya🙏


Pentingnya Sikap Inklusif di Era Digital

  • Internet bukanlah barang baru di Indonesia.  Hampir semua kegiatan, terlebih pada masa pandemi, semua dilakukan secara online, menggunakan internet. Sehingga internet dan segala fitur-fiturnya haruslah mudah digunakan oleh semua orang. Baik itu dari segi usia, mulai kanak-kanak hingga orang tua. Menurut data internetwordstats pada bulan Maret 2021, pengguna internet di Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah negara China, India, Amerika Serikat. Rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakses internet adalah 8 jam 52 menit. Atau hampir 75% waktu digunakan untuk berselancar di dunia digital. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah youtube, whatsapp, instagram, facebook dan twitter.
  • Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan memperluas keragaman baik secara fisik ataupun cara pandang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Contohnya pada media sosial kita dapat terhubung dengan beragam orang baik yang kita kenal ataupun yang tidak. Sekalipun tidak saling mengenal namun dengan mudahkan jari jemari kita mengetik pandangan kita tentang sesuatu yang tidak menutup kemungkinan pandangan atau komentar yang kita berikan berupa hal yang dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan.
  • Keunikan yang hadir pada era digital adalah suatu keniscayaan. Banyak hal-hal baru tercipta dalam dunia digital. Gagang pintu yang biasanya dibuka dengan kunci saat ini bisa bergantu dengan tombol-tombol untuk mengetik kata sandi.
  • Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
  • Masyarakat digital harus dapat berempati dengan masyarakat dengan keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang ramah dengan para penyandang disabilitas. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang, bahkan bagi orang yang menyandang disabilitas, dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk pengembangan dirinya.
Penjelasan di atas membuat kita merasa pesatnya kemajuan di era digital tidak dapat kita hindari. Sedangkan kita harus membuat semua kemajuan ini dapat dinikmati oleh semua orang tidak memandang usia, disabilitas atau bukan, serta dapat menjangkau di semua penjuru wilayah Indonesia.



Betapa indah jika inklusivitas bisa dihadirkan di lingkungan kita. Para penyandang disbilitas tetap bisa menggunakan bahkan memiliki banyak karya dengan kemudahan yang disediakan bagi mereka. Juga bagi saudara-saudara kita yang masih berada di pelosok negeri dapat menikmati kemajuan teknologi yang nantinya dapat membawa mereka juga memiliki kesempatan untuk menorehkan karyanya.


Sekian materi pelatihan sore ini semoga membuka cara pandang kita bahwa era digital ini harus mampu dirasakan oleh setiap orang. Bye...💝


  


 

Selasa, 16 November 2021

Digombalin anak check (✓)


Jika ada sebuah pertanyaan: Siapakah yang rasa cintanya lebih tulus; cinta ibu kepada anak-anaknya atau cinta anak-anak kepada ibunya? Pasti kebanyakan kita akan menjawab cinta ibu terhadap anak-anaknya. Jawaban itu bisa benar, tapi jika dipikir-pikir kembali jawaban yang paling tepat adalah cinta anak-anak terhadap ibunya. Loh kok bisa?

Bu ibu, pernah mengalami kejadian seperti ini tidak? Suatu ketika anak kita bertingkah laku yang membuat kita marah, lalu keluarlah jurus Omelan sakti kepada anak-anak kita. Berselang beberapa menit kemudian anak-anak sudah bersikap manja lagi kepada kita tanpa kesal atau ngambek yang terlalu lama. Padahal di saat itu juga mungkin kita masih kesal dengan tingkah laku anak yang menyebalkan tadi. Nah sampai di sini terbayang ya betapa tulusnya rasa sayang anak-anak kita lebih besar daripada kita orangtuanya..

Sering sekali saya merasakan betapa ketulusan kasih sayang kedua jagoan saya lebih tulus bahkan melebihi kasih sayang suami terhadap saya. Dua jagoan saya ini romantis yang bahkan mengarah gombal kepada saya. Terlebih ketika mereka mulai bersekolah, mulai banyak dapat cerita dan nasehat betapa pentingnya memuliakan orangtua.

Saya sang ibu pekerja biasa berangkat bekerja lebih pagi daripada kedua anak saya berangkat ke sekolahnya. Nah setiap kali saya ingin berangkat ke sekolah, kami punya rutinitas sun, salim, sayang. Dimana kami akan saling berpelukan, anak-anak akan mencium tangan saya dan juga saya akan mencium wajah kedua jagoan saya. Selain itu saat saya hendak pergi, anak bungsu saya sering sekali bertanya "umma, ada barang yang tertinggal, ga? Handphone sudah di tas belum, bekal makan sudah dibawa belum, umma helmnya pakai dulu". Hehehe.. terdengar terbalik ya Bu. Biasanya ibulah yang sering mengingatkan barang-barang yang dibawa anak-anaknya ke sekolah, kalau saya malah diingatkan oleh anak-anak. Yang sering membuat terharu, anak-anak ini juga sering mengingatkan saya untuk membaca doa berkendaraan dan doa keluar rumah. "Umma, baca doa keluar rumahnya dulu" ucap sulung saat saya ingin keluar rumah. "Umma, aku belum dengar umma baca doa naik kendaraan" protes si bungsu.  Saya harus memperlihatkan bahwa saya sedang menangkupkan kedua tangan 🤲 agar mereka yakin saya sudah berdoa. Saya rutin melafalkan doa berkendaraan karena anak sulung saya yang selalu ingin membaca doa berkendaraan sebelum bepergian dengan motor kami. 

Eittss sisi gombal kedua jagoan saya belum terbahas Bu ibu. Setiap saya akan berangkat bekerja, saya sering mendoakan mereka sambil sun pipi kanan, sun pipi kiri. Dan mereka sering membalas dengan mengatakan kalau mereka sayang kepada saya. Ini wajar dan normal ya Bu. Tetapi saya pernah dikejutkan dengan mereka teriak bilang "saranghe umma" dan juga bertingkah seperti mencari sesuatu di kantong baju seragam mereka tetapi sambil mengeluarkan jari tangan dan jempol yang membentuk hati ala orang-orang Korea seraya berkata: "aduh umma di kantong ku ada apa ini? Ada hati, saranghe umma"

Aiiihhh... Meleleh hati mamak, Bu ibu..

Di setiap pagi gombalan dan pengingatan dari mereka yang membuat pagi saya cerah bersinar. Semangat mencari rejeki yang halal full terisi. Saya ingin terus merasa dicintai oleh mereka, sehingga saya terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk selalu menyehatkan jiwa raga, melimpahkan kasih sayang kepada kedua belahan jiwa saya. Aamiin...

Nak terima kasih atas ketulusan kasih sayang kalian terhadap Umma...❤️

Senin, 15 November 2021

MENULIS DIKALA SAKIT (Suharto, S.Ag., M.Pd)


Haiiii...✋ selamat malam para pembaca Tulisan Mulyanita.. Untuk membuka resume hari ini saya ingin berpantun ria;

"Malam selasa dingin terasa
Disambi makan kue putu, manis rasanya
Pertemuan ke 19 tidak terasa
Memiliki buku solo semakin nyata"


Ihiiiyyy... semakin semangat ya. Yuk bisa yuk💪 

Malam ini kita akan belajar dari seorang penulis yang luar biasa, yang justru menelurkan karya di kala tubuhnya sedang sakit. Inilah profil narasumber kita :

Nama      : Suharto, S.Ag., M.Pd

Panggilan : Cing Ato

Mengajar  : di MTsN 5 Jakarta

Buku Ontologi :

  1. Bukan guru biasa (2016)
  2. Guru inspiratif (2020)

Buku Solo : 

  1. Mengejar Azan (2018)
  2. GBS Menyerangku (2020)
  3. Menjadi pribadi unggul (2020)
  4. Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)
  5. Belajar tak bertepi (2021)
  6. Aisyeh menunggu cinta (2021)
  7. Menepis kesulitan menulis (2021)

Malam ini kita akan belajar dari sisi yang berbeda. "Pengalaman adalah guru terbaik", begitulah bunyi kalimat penyemangat yang sering kita dengar. Dan malam ini kita akan belajar dari pengalaman super duper luar biasa yang tidak biasa, ehehe..sengaja dibuat lebay karena memang sebagus itu untuk kita simak bersama-sama. Pengalaman Cing Ato dalam menulis dalam keadaan beliau yang sakit.

Kisah ini dimulai dari keinginan Cing Ato untuk menulis. Beliau sudah membeli buku-buku tentang menulis, mengikuti pelatihan menulis juga; pelatihan menulis jurnal. Tetapi Cing Ato masih merasa bingung untuk memulai tulisannya. Cing Ato pernah ikut menulis, tetapi feedback dari tulisan itu dianggap kering dan kaku pada gaya penulisannya. Cing Ato mengakui ia kesulitan merangkai kata menjadi kalimat yang indah dengan diksi yang pernuh sarat dan hikmah. Tetapi beliau tidak patah semangat loh. 

Cing Ato mengikuti kegiatan membaca di hari Selasa bersama murid-muridnya pada kegiatan Literasi Sekolah. Hal ini yang membuat Cing Ato hobi membaca. Selain kegiatan membaca, Cing Ato dan murid-muridnya mulai menulis buku, sehingga muncullah buku antologi. Ketertarikan menulis semakin membara, hingga Cing Ato memutuskan mencari lembaga penulisan. Dapatlah sebuah pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Pelatihan ini yang mempertemukan Cing Ato dengan Omjay, Pak Dedi dan lainnya.

Melalui pelatihan-pelatihan ini Cing Ato mulai mengetahui cara menulis. Terlebih pada pelatihan yang digagas Omjay lebih diarahkan menulis setiap hari, dimulai dari hal-hal yang ada di sekitar, hal yang sederhana dan dikuasai. Juga ditambah dengan jargon "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", semakin membuat beliau semakin semangat menulis. Di tahun 2016 hadirlah buku antologi pertama Cing Ato "Bukan Guru Biasa" pada tahun 2016.


Cing Ato kembali berguru dengan Grup Media Guru sehingga menghasilkan buku solo pertama yang berjudul "Mengejar Azan" (2016). Buku ini berkisah tentang perjalanan menuntut ilmu.


Tetapi takdir Yang Maha Kuasa menguji kehidupan Cing Ato yang luar biasa semangat ini. Allah menakdirkan Cing Ato mengalami Guillain Barre Syndrom (GBS) yang merupakan penyakit autoimun langka. Biasanya sistem imun yang melindungi tubuh dari serangan penyakit, tetapi orang dengan GBS justru imunnya menyerang saraf perifer yang berfungsi sebagai pengendali gerak tubuh (sumber halodoc.com)

GBS ini membuat tubuh Cing Ato yang tinggi dan gagah ini menjadi lumpuh total tidak berdaya, hanya menyisahkan mata, telinga dan otak yang masih bekerja. Untuk bernafas pun Cing Ato mengalami kesulitan. Bahkan jika penanganan yang Cing Ato dapati terlambat, bisa merenggut nyawanya. GBS membuat beliau satu setengah bulan dirawat di ICU, tiga bulan dirawat di HCU, dan dua minggu di ruang rawat inap biasa. Cing Ato pulang kerumah dalam kondisi lumpuh, selama satu tahun tidak dapat bergerak. Setelah perawatan satu tahun di rumah, sedikit-demi sedikit mulai bisa menggerakkan tangan. Enam bulan kemudian tangan kiri mulai berhasil menyentuh wajah, lalu disusul dengan tangan kanan yang mulai dapat digerakkan. Jari-jari tangan masih kaku, belum daoat menggenggam sesuatu. Selama satu setengah tahun Cing Ato terbaring di kasur dan tidak bersentuhan dengan dunia luar sama sekali. Suntuk? Buangeeett.. Tetapi masih bernafas adalah sebuah kesyukuran pada masa itu.

Sebuah titik balik tercipta dari ketidaksengajaan yang Allah izinkan. Suatu hari Handphone istri Cing Ato tertinggal, dengan bantuan asisten rumah tangganya, Cing Ato mulai membuka kunci handphone istrinya itu, BERHASIL. Sepulang istrinya dari sekolah, Cing Ato meminta istrinya untuk membelikan handphone dan simcard baru. Alhamdulillah dengan adanya handphone di sisinya saat itu, Cing Ato merasa hidup kembali. Beliau mulai mengakses Facebooknya. Facebook adalah wadah yang Cing Ato gunakan untuk menuliskan kisahnya. Kondisi saat itu Cing Ato masih belum bisa menggenggam handphonenya. Beliau menggunakan jari tengahnya, jari terpanjangnya untuk memencet huruf-huruf yang ada di handphonenya. 

Tulisan Cing Ato di facebook mendapatkan banyak tanggapan, simpati, doa, serta semangat dari pembacanya. Hal ini mendatangkan ide, yaitu ingin menuliskan sesuatu yang bermafaat bagi teman facebooknya. Beliau mulai menuliskan semua hal yang beliau lihat, dengar dan rasa. Tulisannya juga berupa motivasi hidup dan penyakit GBS yang ia derita. Di segala waktu ia gunakan untuk menulis. Saat menunggu berobat ke dokter, saat menunggu terapi, juga saat tiduran di rumah Cing Ato gunakan untuk menulis. Berikut dokumentasinya:



Sampai disini adakah di antara para pembaca yang menitikkan air mata seperti saya?😭 Saya sangat merasa sedih menuliskan kisah Cing Ato ini juga merasa sangat malu. Masya allah Cing Ato, anda sangat membakar semangat saya untuk memanfaatkan tubuh yang sehat ini untuk banyak belajar sambil menebarkan manfaat bagi oranng lain.

Kegiatan menulis ini menjadi pengalih rasa sakit Cing Ato. Ternyata mengetik handphone merupakan bagian dari terapi saraf motorik tangannya. Semangat sehat juga menjadi motivasi sehingga berangsur-angsur kesehatan Cing Ato membaik. Di awal Cing Ato menulis sambil tiduran, berangsur-angsur Cing Ato dapat duduk dan menulis beliau lakukan di kursi rodanya.

Di suatu hari Omjay menghubungi Cing Ato untuk ikut pelatihan menulis. Dengan keterbatasan kesehatan, dimana leher Cing Ato masih menggunakan alat trakeastomi dan hidung masih menggunakan NGT, beliau menjawab tantangan dari Omjay. Jika tubunya sedang segar beliau ikut pelatihan, jika sedang kurang sehat beliau izin tidak mengikuti pelatihan, tetapi tetap merekam materi pelatihan untuk dibuatkan resumenya saat tubuhnya membaik.

Kalimat ajaib Omjay "menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang akan terjadi" memang mujarab dirasakan oleh Cing Ato. Semangat mengikuti pelatihan menulis ini, beliau coba tularkan kepada orang-orang di sekitarnya. Beberapa teman-temannya mengikuti pelatihan menulis ini bahkan muridnya pun juga ada yang bergabung dan bersama-sama mereka melahirkan karya-karya tulisan berupa buku. Bahagia yang Cing Ato rasa adalah ketika banyak orang yang termotivasi dari dirinya. Padahal Cing Ato sendiri merasa sangat lemah dengan kondisinya yang sakit ini.

Apakah proses menulis ini mudah bagi Cing Ato? Tentu saja TIDAK pemirsahhh.. Dengan kondisinya yang lumpuh pastilah semua terasa sulit. Namun semangat Cing Ato yang juga didukung oleh keluarganya menjadi alasan terbesarnya untuk terus berjuang. Memegang buku untuk dibaca bukan perkara mudah bagi Cing Ato saat itu. Saat kondisi tubuhnya membaik, ia juga belajar untuk mengoperasikan laptopnya. Pada awal Cing Ato mengoperasikan laptopnya, sudah pasti beliau kesulitan, namun bukan Cing Ato namanya jika menyerah. Laptop itu Cing Ato gunakan untuk mengumpulkan hasil tulisannya di blog dan facebook yang akan ia bukukan. Usaha Cing Ato tidak hanya selesai dengan menyatukan tulisannya saja, tetapi beliau juga belajar mempertajam tulisannya kepada Pak Akbar Zaenudin (penulis buku man jadda wajadda). Sehingga lahirlah buku motivasi yang berjudul GBS menyerangku (2020)


(foto saat Cing Ato menyerahkan 12 bukunya untuk memotivasi untuk menulis) 

Dua foto di atas dishare ke Kanwil Kemenag Jakarta dan Cing Ato juga akan diwawancarai untuk konten hari Guru pada tanggal 26 November nanti. Pengalaman Cing Ato menulis dalam kondisi sakitnya ini mendapatkan banyak tanggapan dari orang-orang di sekitarnya. Mulai dari apresiasi, salam semangat, menjadi narasumber di beberapa pelatihan hingga kunjungan dari para youtuber untuk berjumpa dan berbagi pengalaman pada kanal youtube mereka. Berikut link youtube jika ada yang ingin melihat wawancara Cing Ato: 

Saat ini kondisi Cing Ato sudah berangsur membaik. Cing Ato ingin melatih suaranya yang saat ini masih kurang terdengar dengan jelas. Hal ini Cing Ato lakukan agar semakin optimal saat nanti ditawarkan menjadi pembicara saat mengisi pelatihan. Cing Ato terus mengembangkan penulisannya, dengan melatih penulisan puisi, pantun, dan cara membuat cover buku. Cing Ato masih akan berlatih cara membuat layout buku hingga belajar cara menjadi penerbit, dengan harapan ingin menjadi penerbit mayor. Kita doakan cita-cita Cing Ato ini terwujud ya para pembaca Tulisan Mulyanita. 

Pengalaman Cing Ato yang menguras air mata hingga menggugah semangat ini patut kita jadikan landasan untuk lebih banyak berkarya selagi sehat. Bahkan ketika sakitpun, ternyata menulis menjadi salah satu jalan untuk bangkit serta obat penyembuh atas izin Yang Maha Kuasa.


Full motivasi banget materi hari ini. Membuat saya ingin menutup dengan sebuah quotes:

"Keterbatasan hanya ada dalam pikiran kita. Namun, jika menggunakan imajinasi, maka selalu ada kemungkinan yang tak terbatas"  -anonim-


bye..sampai jumpa di Tulisan Mulyanita selanjutnya💝

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...