Setiap mendampingi belajar, terutama pelajaran berhitung saya mencoba memotivasi Abang dengan kalimat: "itu Abang bisa, Masya Allah hebat.."
Biasanya Abang akan berkomentar: "Aku memang suka berhitung, aku hebat berhitung"
"Ucapkan Alhamdulillah, nak jangan lupa." Ucapku menginginkan
"Oiya, Alhamdulillah aku hebat diberhitung Umma" ralatnya
Membentuk self esteem memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun pujian sudah diberikan, bukan berarti self esteem Abang langsung bagus. Saya harus variatif membuat kebiasaan dan pujian untuk mengembangkan self esteem anak-anak.
Strategi kedua yang saya lakukan adalah menunjukkan foto-foto dari anak-anak yang terlahir dengan "spesial". Ada yang terlahir tanpa bisa melihat, ada yang terlahir tanpa tangan atau kaki yang lengkap. Juga menceritakan kisah sukses mereka bertahan hidup, mengukir prestasi. Saya katakan kepada mereka "Semua ciptaan Allah SWT itu hebat, Allah SWT tidak pernah menciptakan produk gagal nak."
Saya ajak mereka berefleksi, tentang anggota tubuhnya yang lengka, tentang anggota tubuhnya yang bisa berfungsi dengan baik. Saya juga ajak mereka untuk bersyukur atas karunia Allah itu dengan mengucap Hamdallah. Saya ajarkan pula bahwa menjaga tubuh tetap sehat adalah bentuk rasa syukur. Menggunakan anggota tubuh untuk berprestasi juga termasuk rasa bersyukur.
Saya tanya kepada anak-anak, "apakah kalian anak hebat Nak?"
"Iyaaaa..." Jawab mereka kompak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar