Rabu, 03 November 2021

YUK KELOLA JEJAK DIGITAL YANG BAIK (Dedi Dwitagama)


Hai pembaca Tulisan Mulyanita✋

Berhubungan tema pelatihan sore ini, yuk kita intip profil narasumber kita di mbah google, coba kita ketik nama Dedi Dwitagama di google. Hasilnya adalah...


Ternyata banyak foto-foto beliau di google. Ada foto beliau sebagai pembicara di acara televisi, memenangkan lomba, profil beliau sebagai blogger dan lain sebagainya.

Membuka pertemuan pelatihan Pak Dedi menanyakan siapa guru atau dosen favorit kami dan berikan alasannya. Rasanya saya mengingat semua momen spesial saya dengan guru-guru saya, walaupun saya sudah lupa nama-nama guru SD sampai dengan dosen-dosen saya. Emm.. tetapi saya akan pilih tiga nama guru/dosen panutan saya, antara lain :

1. Ibu Susi Fitri. 

Beliau dosen saya di jurusan Bimbingan dan Konseling UNJ. Beliau dosen pembimbing saat saya praktek mengajar dan dosen pembimbing skripsi saya. Yang membuat saya sangat terkesan dengan beliau adalah sikap asertif, cerdas, metode mengajar yang sangat kreatif, dan selalu mengharuskan saya banyak membaca buku atau mencari referensi bacaan. Saat saya searching nama beliau di google, inilah tampilannya:

Tiga foto dari kiri adalah wajah dari dosen favorit yang saya jabarkan tadi, Dr. Susi Fitri, M.Si, kons. Di google banyak profil beliau yang menunjukkan bahwa beliau adalah dosen di Universitas Negeri Jakarta. Wahh terkenal ya ibu dosen saya💓💝

2. Bapak Dr. Aip Badrujaman, M.Pd. 

Beliau juga dosen saya di Bimbingan dan Konseling Universitas Jakarta. Beliau dosen yang sering seklai mengajak saya dan beberapa teman saya untuk gabung dalam penelitian di kampus. Ala ala ekskul KIR. Saat saya ketik nama beliau di search engine google, muncullah nama, gelar, tempat beliau bekerja, buku-buku tulisannya yang juga terjual di beberapa marketplace👍. Berikut foto Bapak Aip di google:

3. Guru SD saya bernama Ibu Sarah. 
Saya bahkan lupa dengan nama panjang beliau, bagaimana kabarnya🙏 Dan jika saya search nama beliau di google, bukan wajah beliau yang ada disana. Padahal banyak momen indah dengan beliau yang saya rasakan. Oh mungkin karena beliau guru lama, saya saja murid SD beliau sudah menjadi guru selama 8 tahun. Dulu itu kan internet belum sekeren sekarang. 

Tetapi, kalau dipikir-pikir lagi mengapa nama Ki Hajar Dewantara, Cut Nyak Dien dan pahlawan yang bahkan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, yang pastinya belum ada internet juga ada ya di search engine google?? Tidak mungkinkan para pahlawan ini mengarsipkan cerita dan fotonya sendiri ke dalam google.

Tiba-tiba saya iseng mencari jejak digital saya. Saya ketik: Mulyanita. Ternyata ada foto saya di google walau hanya satu saja. Wanita berjilbab abu-abu dengan kaca mata itu adalah saya. yeeyyy bangganya saya😁

Juga ternyata ada satu tulisan blog saya (mulyanitabelajarmenulis.blogspot) yang masuk dalam mesin pencarian google.



 

Lantas, apa sih arti dari jejak digital?
Jejak digital adalah jejak data yang diperoleh ketika seseorang menggunakan internet. Jejak digital bisa berasal dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, aktivitas perbankan, meninggalkan komentar, dll.

Seberapa penting jejak digital?
Anggaplah seseorang memiliki beberapa karya berupa buku, lalu suatu ketika terjadi bencana yang merusak buku tersebut. Jika di toko buku masih ada di lemari etalase kita masih bisa membelinya tetapi jika sudah tidak ada, mungkin buku yang harusnya menjadi peninggalan nama kita juga akan menghilang. Dengan kata lain jika buku fisik dapat kita masukkan ke dalam jejak digital kita maka jejak digital ini akan membantu kita mengungkapkan siapa diri kita. Dalam dunia kerja, biasanya HRD dari perusahan akan mencaritahu tentang calon karyawannya dengan menggunakan jejak digital untuk mengetahui profil calon pelamar, tulisan yang sering diunggah juga pertemanan calon pelamar. 

Bagaimana cara kita mengelola jejak digital dengan baik agar bisa dikenang sepanjang masa? Apakah dengan menulis blog?
Iya, menulis blog juga termasuk dalam meninggalkan jejak digital. Sejatinya apa yang kita unggah, tuliskan di media sosial akan terekam jejak digitalnya. Cara mengelola jejak digital yang baik adalah dengan mengupload konten di medsos dengan judul nama anda. Contoh: minta siswa mengerjakan tugas di blog pribadi mereka yang judulnya ada nama anda.

Karya apa yang mudah dan cepat melejitkan nama kita? 
Bukan hanya karya yang akan melejitkan nama kita, tetapi perbuatan untuk melejitkan nama dan keunikan kita ini yang diperlukan. Caranya dengan membuat konten di instagram, youtube, podcast, dan lain sebagainya.


Di akhir pelatihan, narasumber menutup dengan pesan: Ada peribahasa, "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belangnya, manusia mati meninggalkan nama" tidak akan terjadi jika kita tidak meninggalkan jejak digital kebaikan untuk dikenang oleh anak cucu. 

Wah membuat diri semakin terpantik ya untuk juga mempunyai karya, jejak digital, yang baik tentunya. Sehingga kita sadar dan memiliki arah dalam menggunakan perangkat digital kita, alih-alih meninggalkan hate comment atau membuka situs-situs yang tidak bermanfaat, ada baiknya kita memanfaatkan dunia digital ini untuk meninggalkan jejak digitak yang baik nan bermanfaat. 

Sekian Tulisan Mulyanita sore ini, sampai jumpa pada tulisan selanjutnya, terima kasih..

21 komentar:

  1. Keren Bu, inspiratif. segar dibaca. lanjut bu

    BalasHapus
  2. Mantul Bu...lengkap...semangat dan tulisan yang rapi. ..👍

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. terima kasih atas ilmu dan inspirasinya pak dedi..

      Hapus
  4. Senang banget ada fotonya di google...
    saya juga mau Bu, masuk google
    heheheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuk pak, saya juga mau ada banyak foto dan karya yang baik di google, seperti pak dedi dan omjay

      Hapus

  5. Luar biasa... Bunda, salut ibu harus ATM

    BalasHapus
  6. Mantap bun. Semangat terus, jangan kasih kendor 💪💪💪

    BalasHapus
  7. bagus bangat.. kapan saya bisa yah....

    BalasHapus
  8. bisa bu. saya awal buat resume di kelas menulis jg hanya mengopy materi. semakin kesini semakin belajar dari narasumber dan tulisan teman-teman. semangat ibu..

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah, Bagus banget resume ibu👍👍

    BalasHapus
  10. Salam Guru Motivator Literasi Digital

    BalasHapus
  11. Mantab ibu, singkat jelas dan padat

    BalasHapus

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...