Rabu, 17 November 2021

INKLUSIVITAS DI DUNIA DIGITAL (Muliadi)

Hai pembaca Tulisan Mulyanita✋ Sore ini kita akan membahas keragaman yang perlu dibangun dalam menyemarakkan era digital yang dirangkum dalam judul pelatihan "Inklusivitas di Dunia Digital oleh Bapak Muliadi.


Dunia Digital

Pada pelatihan ini pastinya yang kita bahas adalah seputar dunia digital. Dunia baru yang menghubungkan berbagai hal dengan bantuan internet. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam dunia digital. Mulai dari menyambung silaturahmi, berkomunikasi tanpa batasan jarak, jual beli, menonton film, hingga kencan pun bisa dilakukan secara online. 


Inklusivitas

Asal kata inklusivitas adalah inclusion yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif yang artinya menegasi atau mengeluarkan. Kalau kata eksklusif sudah familiar kita dengar, untuk menunjukkan sesuatu yang istimewa, hanya kalangan terbatas yang bisa mendapatkannya. Sedangkan kata inklusi masih jarang kita dengar. Kata inklusivitas dapat diartikan sebagai  sikap menerima atau mengajak siapa saja dalam konteks sosial untuk bergabung tanpa memandang perbedaan.

Kebetulan saya mengajar di sekolah inklusi bernama SMA Inklusi School Of Human. Di sekolah kami terdapat siswa berkebutuhan khusus yang belajar bersama-sama dengan siswa pada umumnya. Seleksi masuk sekolah kami hanyalah berdasarkan denyut nada. Selama denyut nadi masih terasa maka siswa itu dapat bergabung dengan sekolah kami. Untuk mewadahi atau menangani keterbutuhan siswa spesial, di sekolah kami terdapat divisi khusus yang menjadi support system dalam pembelajaran. Divisi ini terdapat psikolog, para terapis, dan shadow teacher yang siap untuk menerapi serta mendampingi siswa berkebutuhan untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di sekolah. Hasilnya, bagi siswa reguler mereka belajar untuk bertenggangrasa, empati, juga belajar bersama dengan teman-teman special need yang memiliki perbedaan dari mereka. Untuk siswa berkebutuhan, mereka mendapatkan stimulasi tentang teman seusianya yang dapat membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan luas,tidak hanya bertemu teman dengan kebutuhan yang sama saja. Ehehe..ternyata panjang juga saya mempromosikan tempat mengajar saya🙏


Pentingnya Sikap Inklusif di Era Digital

  • Internet bukanlah barang baru di Indonesia.  Hampir semua kegiatan, terlebih pada masa pandemi, semua dilakukan secara online, menggunakan internet. Sehingga internet dan segala fitur-fiturnya haruslah mudah digunakan oleh semua orang. Baik itu dari segi usia, mulai kanak-kanak hingga orang tua. Menurut data internetwordstats pada bulan Maret 2021, pengguna internet di Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah negara China, India, Amerika Serikat. Rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakses internet adalah 8 jam 52 menit. Atau hampir 75% waktu digunakan untuk berselancar di dunia digital. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah youtube, whatsapp, instagram, facebook dan twitter.
  • Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan memperluas keragaman baik secara fisik ataupun cara pandang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Contohnya pada media sosial kita dapat terhubung dengan beragam orang baik yang kita kenal ataupun yang tidak. Sekalipun tidak saling mengenal namun dengan mudahkan jari jemari kita mengetik pandangan kita tentang sesuatu yang tidak menutup kemungkinan pandangan atau komentar yang kita berikan berupa hal yang dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan.
  • Keunikan yang hadir pada era digital adalah suatu keniscayaan. Banyak hal-hal baru tercipta dalam dunia digital. Gagang pintu yang biasanya dibuka dengan kunci saat ini bisa bergantu dengan tombol-tombol untuk mengetik kata sandi.
  • Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
  • Masyarakat digital harus dapat berempati dengan masyarakat dengan keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang ramah dengan para penyandang disabilitas. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang, bahkan bagi orang yang menyandang disabilitas, dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk pengembangan dirinya.
Penjelasan di atas membuat kita merasa pesatnya kemajuan di era digital tidak dapat kita hindari. Sedangkan kita harus membuat semua kemajuan ini dapat dinikmati oleh semua orang tidak memandang usia, disabilitas atau bukan, serta dapat menjangkau di semua penjuru wilayah Indonesia.



Betapa indah jika inklusivitas bisa dihadirkan di lingkungan kita. Para penyandang disbilitas tetap bisa menggunakan bahkan memiliki banyak karya dengan kemudahan yang disediakan bagi mereka. Juga bagi saudara-saudara kita yang masih berada di pelosok negeri dapat menikmati kemajuan teknologi yang nantinya dapat membawa mereka juga memiliki kesempatan untuk menorehkan karyanya.


Sekian materi pelatihan sore ini semoga membuka cara pandang kita bahwa era digital ini harus mampu dirasakan oleh setiap orang. Bye...💝


  


 

13 komentar:

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...