Rabu, 27 Oktober 2021

KIAT MENULIS CERITA FIKSI (Sudomo, S.Pt)


Hai...✋ 

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Tulisan Mulyanita. Pelatihan menulis PGRI hari ini membahas Kiat Menulis Cerita Fiksi. Seperti apa sih menulis cerita fiksi itu? Yuk segera kita belajar dari Bapak Sudomo.

Apa sih cerita fiksi itu?

Cerita fiksi adalah cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan. Sehingga sifat dari cerita fiksi adalah cerita karangan atau imajinasi penulis. Kebenaran dalam cerita fiksi bersifat relatif dan tidak mutlak. Biasanya cerita fiksi membidik emosi/perasaan si pembaca agar tertarik membacanya.

Menulis cerita fiksi secara umum sama dengan menulis lainnya, hanya saja pada cerita fiksi penulis harus dapat mengembangkan imajinasi. Tidak ada sistematika baku dalam penulisan cerita fiksi.

Bentuk cerita fiksi antara lain: fiksimini, flashfiction, pentigraf, novel, novela. Yang umum kita kenal adalah cerpen dan novel. Perbedaan bentuk-bentuk cerita fiksi terletak pada jumlah kata dan kompleksitas konflik cerita. Misalnya cerpen hanya satu konflik, novel lebih banyak dan rumit konfliknya, fiksimini terdiri dari beberapa kata namun berupa cerita utuh.

Contoh fiksimini buatan Pak Domo yang dibuatnya di twitter


Apa manfaatnya mampu melis cerita fiksi dengan profesi guru?

Saat ini Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) salah satu komponen ujinya adalah literasi, lebih tepatnya literasi fiksi. Dengan kemampuan menulis cerita fiksi, guru akan merasa lebih mudah dalam membuat soal latihan ANBK untuk muridnya. Sehingga sebagai guru kita tidak hanya mengandalkan soal-soal dari internet. Kita dapat membuat soalnya sendiri.

Unsur-unsur dalam pembuatan cerita fiksi apa saja?

  • Tema
Tema adalah ide pokok cerita. Tips menentukan tema antara lain: sesuatu yang dekat dengan kehidupan penulis misalkan menceritakan tentang kehidupan sebagai seorang guru atau menceritakan hal menarik tentang murid-murid di sekolah; menarik perhatian penulis; bahan yang mudah diperoleh penulis dan yang ruang lingkupnya terbatas. Cara menemukan tema cerita fiksi adalah dari bacaan, curahan hati orang lain, dan kehidupan sehari-hari. Contoh tema: Pengalaman belajar dari rumah pada kondisi pandemi covid 19; Perjuangan guru dalam pembelajaran jarak jauh, dll

  • Alur atau Plot
Alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Jenis-jenis alur ada alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis. Alur/plot memiliki beberapa unsur diantaranya: pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak (klimaks) dan penyelesaian (ending). Unsur alur/plot dapat berubah sesuai dengan jenis alur yang dipilih.
  • Penokohan
Penokohan dapat diartikan sebagai penggambaran karakter dalam cerita. Macam-macam penokohan antara lain: tokoh antagonis, protagonis dan tritagonis. Berikut adalah teknik penggambaran tokoh :
  1. Analitik adalah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian, deskripsi atau penjelasan penulis. Penggambaran tokoh disini tidak berbelit-belit sehingga mengurangi salah tafsir dari pembaca.
  2. Fisik adalah penggambaran fisik dari tokoh yang diceritakan. Contoh penggambaran seorang anak yang kurus: Di rumah itu kutemui seorang anak kecil dengan kulit legam, pipi tirus, tubuh yang terbalut oleh tulang dan kulit. 
  3. Perilaku tokoh adalah gambaran tokoh yang berpusat pada perilakunya. Contoh: Tatapan lembut ia arahkan diiringi senyum mengembang. Dengan lemah lembut gadis itu menyentuh dan memeluk tubuh anak kecil itu
  4. Lingkungan tokoh adalah penggambaran tentang lingkungan dimana tokoh tersebut berada. 
  5. Penggambaran tokoh oleh tokoh lain. Disini sifat, perilaku atau perasaan tokoh digambarkan oleh tokoh lain. Contoh: Kutatap Dodo yang menengadahkan wajahnya di bawah guyuran hujan, mengharapkan kesejukan dari air yang turun namun itu hanya upayanya menutupi air mata yang menetes.
  • Latar (setting)
yaitu penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.
  • Sudut pandang
Yaitu cara penulis menempatkan dirinya dalam cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita. Maca-macam sudut pandang : Orang pertama tunggal, Orang pertama jamak, Orang kedua, Orang ketiga tunggal, Orang ketiga jamak, dan campuran

Bagaimana kiat menulis cerita fiksi?

  1. Niat. Ini merupakan motivasi untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi
  2. Membaca. Agar dapat menulis cerita fiksi, penulis harus sering membaca cerita fiksi juga. Hal ini akan membantu ide dalam penulisan cerita fiksi yang kita buat. Selain itu harus latihan menulis juga
  3. Ide dan genre. Segera catat ide saat ia muncul. Bisa juga ide didapatkan dengan cara mengembangkan imajinasi. Sedangkan untuk pemilihan genre dapat disesuaikan dengan yang penulis sukai atau kuasai
  4. Outline. Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi. Kerangka yang perlu disusun antara lain: menentukan tema agar pembaca mengerti lingku dari cerita fiksi; mebuat premis sesuai tema; menentukan alur berdasarkan unsurnya; menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik; menentukan latar dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail; dan memilih sudut pandang pencitraan yang unik
  5. Menulis. Pada bagian ini penulis harus mampu membuka cerita dengan baik yang bisa berupa dialog, kutipan, kata unik atau konflik. Dilanjutkan dengan pengenalan tokoh dan latar dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca. Dalam penggambaran konflik dapat menguatkan sisi konflik internal atau eksternal tokoh. Pemilihan susunan kalimat usahakan pendek dan jelas dengan diperkuat dengan pemilihan diksi. Yang terakhir membuat ending.
  6. Swasunting. Proses ini dilakukan setelah selesai menulis. Jika swasunting dilakukan saat penulisan akan menyebabkan tulisan tidak rampung. Fokus penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita. Sediakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) saat mengedit.
Fiiuuuhhh...selesai sudah resume pelatihan malam ini. Isi pelatihan malam ini cukup berat terutama bagi saya yang masih awam dengan kaidah penulisan. Bahkan ada beberapa hal yang saya sendiri kurang paham dan browsing materi tambahan😅 Tetap semangat belajar. Terlebih ada tantangan dari narasumber untuk membuat 5 contoh tema yang bisa dikembangkan menjadi cerita fiksi, serta dari kelima tema ini pilih satu untuk dijadikan premis. Baiklah kita jawab tantangan ini pada esok hari, karena malam ini mata sudah redup seperti bohlam lampu yang mau putus.

Terima kasih sudah membaca tulisan mulyanita malam ini. Sampai bertemu ditulisan selanjutnya.. 

Pisau tajam perlu diasah
Terus diasah supaya kuat
Belajar itu tidak boleh mudah lelah
Ilmu didapat juga bermanfaat
 

6 komentar:

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...