Senin, 01 November 2021

Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak (Wijaya Kusuma, S.Pd, M.Pd)


Hai pembaca Tulisan Mulyanita..✋ Apa kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan sehat, aamiin...

Tulisan hari ini saya buat dalam rangka keikutsertaan saya pada Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital. Pada pertemuan perdana ini kita akan belajar cara membangun digital space yang aman untuk anak. Penting banget ya info ini, baik untuk anak kita sendiri, adik atau anggota keluarga lainnya, juga untuk murid-murid kita di sekolah.

Sebagai pembuka, perlu kiranya kita mengenal apa sih era digital itu? Era digital adalah masa dimana semua kegiatan dipermudah dengan adanya teknologi digital (aplikasi yang memudahkan untuk berkomunikasi, berbisnis dan hal lainya). Jarak yang jauh tidak jadi masalah lagi pada era digital ini. Kita dapat membeli barang dari luar kota bahkan luar negeri hanya dengan mengakses aplikasi marketplace. Mudah bukan?

Tetapi seiring dengan kemudahan dunia digital terdapat berbagai problem. Penipuan misalnya. Penipuan ini bahkan dapat menyasar orang dewasa. Belum lagi pengaruh negatif yang didapat dari media sosial, cyberbullying misalnya. Lantas bagaimana nasib anak-anak kita? 

4 hal yang harus kita kuasai agar dapat mengarahkan anak-anak aman dalam dunia digital, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.


Pembahasan hari ini berfokus pada keamanan digital. Bagaimana caranya membangun digital space yang anak bagi anak itu?

1. Mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang

Perkembangan dunia digital tidak bisa diabaikan, misalkan menganggap anak kita masih kecil dan merasa tidak perlu membahas tentang perkembangan dunia digital adalah hal yang salah. Tanpa kita sadari anak-anak kita bahkan yang masih balita, sudah mahir mengakses handphone kita walau untuk seedar membuka youtube, mencari lagu atau tontonan favoritnya. 

Juga daripada anak mencari informasi terkait dunia digital sendiri tanpa ada panduan dari orang tua yang akan mengakibatkan tidak adanya rasa percaya anak terhadap orangtua juga ia akan merasa tidak nyaman jika tiba-tiba orangtuanya banyak bertanya atau menasehatinya tentang akses digitalnya.

2. Memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

Dunia anak adalah dunia ingin tahu. Rasa ingin tahu yang tinggi membawa ia mencoba banyak hal-hal baru. Contoh seorang anak yang punya keahlian menggambar yang baru tahu bahwa ada komunitas dan aplikasi menggambar digital yang beragam, ia ikut berbagai komunitas tersebut dan menjajal berbagai aplikasi menggambar. Hal-hal baru yang ia dapat dikomunitas tersebut tidak selalu hal yang positif. Gambar dan cerita anime misalnya ada juga yang mengandung pornografi. Jika kita hanya orangtua yang tidak melek dunia digital, kita tidak akan tau bahaya yang mengintai anak kita.

3. Menyadarkan anak tentang resiko kejahatan di dunia digital

Anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Saat membuka internet banyak sekali iklan yang dengan pakaian terbuka atau gambar yang berbau pornografi. Tanpa disadari anak-anak sudah terpapar pornografi. Juga tidak semua orang yang ada di dunia ditigal adalah orang yang baik terhadap kita. Oleh karena itu berikan pengertian kepada anak-anak jangan  mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat seseorang menjadi korban kejahatan media digital. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah mengampanyekan tentang bahaya yang mengancam keamanan anak-anak. Usaha yang kita lakukan sekarang adalah cara untuk membantu kampanye Kominfo tersebut agar masyarakat indonesia semakin melek literasi digital.

4. Menciptakan rasa aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta.

Untuk dapat menciptakan rasa aman dan nyaman berinternet dengan keluarga, kita selaku orang tua harus memiliki  wawasan yang luas tentang dunia digital, kita harus mulai belajar di media digital. Berikut adalah website rekomendasi untuk dibuka dan dipelajari tentang dunia digital: 

  • literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital yang dapat di unduh secara gratis)
  • Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang sehat)
  • Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modu, video terkait isu parenting)
  • fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting
  • beinternetawesome.withgoogle.com
Setelah kita belajar tentang dunia digital dan resikonya, kita akan mengetahui cara menyampaikannya kepada keluarga. Berikut adalah tips yang cocok untuk kita mulai dalam upaya bijak bermedia digital:

  • Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat rumah
  • Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link sembarangan
  • Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai, juga biasakan menggunakan two step authentication
  • Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.
  • Brave dalam mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital
Lantas bagaimana cara menjaga komunikasi dengan anak? Berikut tipsnya:
  • Bekali diri dan terus belajar tentang media sosial
  • Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga keamaanan anak di internet
  • Buat aturan bersama dengan anak dan terapkan konsekuensinya. Kosekuensi bukan hanya dibuat tetapi dijalankan, orang tua harus komitmen dengan pemberian konsekuensi ini.
  • Menjadi teman bagi anak di dunia digital. Kita harus mengikuti/follow media sosial anak, tetapi jangan berlebihan mengomentari medsos anak. Sikap terlalu diatur dan diawasi akan membuat anak kurang respek bahkan bisa saja ia membuat medsos lain yang tidak diketahui orang tua. 
  • Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak
  • Jadilah teladan digital yang baik.

Itu tadi materi pelatihan hari ini, yang membuat kita sadar pentingnya kita selaku orangtua dan pendidik untuk melek dunia digital, mengetahui tantangan dan bahayanya dunia digital bagi anak biologis dan ideologis kita. Sehingga kita bisa menjadi edukator dunia digital anak-anak kita ini.


Ikan cucut temennya ikan sepat
Tuntut ilmu jadi banyak tau yang bermanfaat

Sekian Tulisan Mulyanita hari ini, kita ketemu lagi di tulisan selanjutnya.  bye✋

18 komentar:

  1. Mantap Tulisannya ijin sama sama belajar ya bu

    BalasHapus
  2. Keren tulisannya informatif, to the point , lanjutkan buuu

    BalasHapus
  3. Berikut ini materi yang omjay sampaikan di pertemuan pertama, silahkan klik di https://www.kompasiana.com/wijayalabs/617fe0ba79b239224d6f8562/bagaimana-membangun-digital-space-yang-aman-untuk-anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ilmunya omjay.. bermanfaat sekali ilmunya bagi saya yang seorang guru dan seorang ibu.

      Hapus
  4. Mantul.
    Boleh mampir ya https://sbasroni.blogspot.com/2021/11/membangun-digital-space-yang-aman-untuk.html

    BalasHapus
  5. Mainkan huruf berwarna biar jreng....susunan kalimat resume yang mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih masukannya bunda. insyaallah akan diterapkan pada resume berikutnya..

      Hapus
  6. Keren euy.
    Semoga saya bisa mengikuti langkahnya

    BalasHapus
  7. Luar biasa ,ibu singkat dan padat

    BalasHapus
  8. Mantap bun ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanita๐Ÿ‘‹ Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...