Saya pernah ikut pelatihan menulis tetapi tidak berhasil lolos, karena saya merasa minim ilmu dalam bidang penulisan. Hingga saya mengikuti pelatihan khusus guru-guru di bawah naungan PGRI. Dari pelatihan ini saya termotivasi untuk bisa menelurkan karya-karya tulisan. Melalui pelatihan menulis ini juga saya dihadapi dengan kenyataan bahwa dunia menulis apalagi di masa pandemi ini tidaklah mudah. Tidak bisa serta merta seseorang berniat menjadi penulis, lalu menulis dan tiba-tiba buku hasil tulisannya menjadi best seller. Tidak semudah itu, Ferguso. Bahkan bagi penulis pemula harus banyak melatih ketrampilan menulisnya dengan membiasakan diri untuk menulis. Menulis harus menjadi habbit.
Sebagai awal perjalanan saya menulis kurang lebih saya mengalami hal-hal di bawah ini:
1. Baru berani membuat resume pelatihan menulis PGRI.
2. Ribet ruwet dalam menentukan ingin menulis apa, bagaimana dengan kerangka tulisannya, bagaimana alur tulisan dan lain-lain. Akhirnya tidak tertulis hingga kini 😭
3. Ikut menulis antologi. Ini bukan hal baru buat saya kerena sebelumnya saya juga pernah menjadi penulis antologi di penerbit Leguty Media. Lalu saat pelatihan menulis ini saya ikut juga dalam penulisan antologi.
4. Saya tiba-tiba tersadar dengan slogan Omjay (pembina pelatihan menulis PGRI): menulislah setiap hari dan rasakan keajaiban. Oiya ya, sebagai penulis pemula yang masih sedikit pengalaman menulisnya kenapa saya langsung muluk-muluk ingin langsung membuat buku. Ya coba saya dulu dengan menulis setiap hari. Apapun pengalaman yang saya rasakan, tuliskan saja dahulu.
5. Ikut kegiatan Habbithebat. Kegiatan ini mendukung saya yang ingin menulis setiap hari. Ada monitoring, motivasi dan materi-materi penguat agar terbentuk suatu habbit baik
6. Rasa bosan, keriwehan menjelang ujian semester, membuat saya kehilangan Motivasi menulis.
7. Merasa gaya penulisan yang seperti itu itu saja juga turut memperburuk motivasi menulis saya. Hingga akhirnya coach Adi menyampaikan bisa membuat kebiasaan baru. Saya pikir saya perlu sedikit beralih kebiasaan. Saya membutuhkan suasana baru dalam menulis dengan cara membaca. Saya merubah prioritas habbit saya saat ini, dari menulis menjadi membaca. Saya berharap semakin banyak bacaan menjadikan saya semakin banyak ide dan menjadi masukan baru dalam gaya penulisan
Saya rasa kebiasaan baik ini akan tetap saya lanjutkan dengan beberapa perubahan-perubahan. Saya mencoba untuk memotivasi diri sendiri bahwa tidak akan menjadi sesuatu jika tidak dimulai, dikerjakan, dipertahankan, diinovasikan, dan dikembangkan.
Mohon doakan agar habbit ini tidak berhenti saat pelatihan menulis sudah berakhir, saat kegiatan Habbithebat ini juga usai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar