Senin, 29 November 2021

MEMBUAT RESUME MENDUNIA


Selamat malam pembaca Tulisan Mulyanita 👋

Malam ini kita akan membahas pengalaman dari narasumber kita malam ini tentang bagaimana tulisan beliau di blog mendapatkan respon positif berupa email dari sesama penulis dari Rusia, Jerman, dan Australia. Mantap ya. Yuk langsung saja kita simak pengalaman Miss Phia.

Pada saat mengikuti pelatihan menulis, Miss Phia pernah meminta izin untuk menuliskan resume menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini mendapatkan apresiasi karena suatu hal baru dalam penulisan resume ada yang menggunakan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris untuk saat ini bukan suatu hal yang sangat langka ya. Seperti siswa di tempat saya mengajar, walau sekolah kami sekolah umum, bukan sekolah internasional tetapi banyak siswa siswi kami yang dalam percakapan sehari-hari mereka menggunakan bahasa Inggris.

Niat Miss Phia membuat resume menggunakan bahasa Inggris tidak hanya karena beliau guru bahasa Inggris tetapi juga menginginkan tulisannya ini lebih mengenalkan Indonesia lebih luas. Luar biasanya niat ini tercapai. Dimana tadi di awal saya ceritakan bahwa ada penulis dari luar negeri yang sering mengirimi beliau email untuk menanyakan tulisan Miss Phia selanjutnya atau sekedar untuk saling follow di media sosial.

Selain membuat resume menggunakan bahasa Inggris Miss Phia juga kerap kali menjadi pengirim resume tercepat di gelombang 20.

Berikut adalah link tulisan Miss Phia yang memiliki viewer terbanyak yaitu 876 viewers dalam waktu 24 jam:

Senang sekali ya kalau bisa seperti itu. Kalo tulisan saya paling banyak 80 viewers, sedangkan tulisan saya di minggu-minggu terakhir hanya 20 viewers ehehe..

Dalam sesi pelatihan Miss Phia menantang peserta pelatihan untuk menuliskan kalimat yang menggambarkan sosok Omjay. Kalo yang ini sejujurnya saya menyerah bunda-bunda. Paling tidak bisa saya dengan bahasa Inggris ehehe..

Untuk orang-orang pesimis terhadap bahasa Inggris, seperti saya, Miss Phia menyarankan untuk mengubah mindset. Karena sejatinya bahasa Inggris itu ya harus dicoba. Hilangkan insecurity dengan cara:
1. Coba saja dulu baik dalam berbicara atau menulis, perkara benar atau salah bisa di perbaiki nantinya

2. Fokus pada tujuan. Untuk rasa takut di tertawakan atau salah akan menghilang dengan sendirinya dalam proses belajar.

3. Trust yourself. Believe in what you can do. Insecurity hadir karena kita kurang mempercayai kemampuan kita. 

4. You can do anything good if you start doing it! Kalau tidak dimulai tidak akan pernah bisa

Juga banyak aplikasi yang dapat menunjang kemampuan kita untuk menulis dalam bahasa Inggris, antara lain:
1. Google Translate
2. U Dictionary
3. Webster Online Dictionary
4. Oxford online Dictionary

Di masa kini aplikasi terjemahan tidak hanya dapat mentraslate per kata saja, bisa juga untuk kalimat yang panjang. Zaman sudah semakin canggih, sehingga aplikasi penerjemah ini juga sudah jauh berkembang. Walau aplikasi penerjemah ini sudah oke dalam menjalankan tugasnya, tetapi seorang translator tetap dibutuhkan keberadaan. Karena translator lah yang bertugas memperindah tulisan dengan diksi yang lebih tepat dalam penulisan menggunakan bahasa Inggris.
Buku di atas adalah buku pertama Miss Phia buah dari pelatihan menulis PGRI ini.

Jika ditanya bagaimana cara agar tulisan kita dapat mendunia? Cobalah gunakan bahasa yang dapat dipahami mayoritas penduduk dunia, bahasa Inggris.

Terima kasih untuk materi malam ini yang luar biasa menginspirasi kita. Sampai berjumpa di tulisan Mulyanita mendatang ya. Bye👋

HOAX, MEDIA SOSIAL DAN DUNIA DIGITAL (AAM NURHASANAH)


 Hai pembaca tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. 

Tema pelatihan pada sore hari ini rasanya tema yang tidak asing ya. Karena pada postingan sebelumnya kita sudah banyak membahas tentang hoax. Tetapi jika hoax dikaitkan dengan media sosial dan dunia digital pastilah menarik untuk kita bahas lebih dalam.


Arti dari hoax, media sosial dan dunia digital

Hoax adalah informasi, kabar, berita yang mengandung kebohongan. Hoax juga dapat diartikan sebagai berita atau informasi yang tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar.

Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi jejaring sosial, forum, dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Contoh media sosial antara lain: facebook, youtube, twitter, whatsapp, dan lain sebagainya. 

Dunia digital dapat diartikan sebuah kondisi yanng menggambarkan kemajuan teknologi informasi komputer dengan adanya jaringan internet. Internet menjadi sesuatu kebutuhan pokok pada saat ini, dimana jika tidak ada internet maka beberapa aktivitas dapat terganggu 


Apa hubungan diantara hoax, media sosial dan dunia digital?

Pada era digital ini, dimana semua masyarakat banyak yang mengakses media sosial, yang tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja tetapi juga anak-anak hingga orangtua dengan usia lanjut. Media sosial ini adalah lahan empuk bagi penyebaran hoax. Berdasarkan data Litbang Mafindo, penyebaran hoax terbanyak melalui facebook dan whatsapp.


Banyak sekali hoax yang tersebar di media sosial. Apalagi dalam kondisi pandemi covid 19 yang membatasi gerak fisik sehingga banyak orang yang memilih berselancar di dunia maya. Berita hoax itu dapat membuat seseorang ragu terhadap sebuah bahasan, menjadi saling membenci, bahkan ada yang menimbulkan kerugian finansial. Contohnya ada hoax tentang pembagian sebuah voucher hadiah ternyata itu hanya tipuan untuk meraup uang dari korbannya. Dan banyak lagi kerugian yang dihasilkan dari hoax.
Terkadang ketika kita mengetahui sebuah berita hoax yang disebar oleh teman atau keluarga kita sendiri, ada perasaan segan untuk meluruskan berita tersebut. Ada juga kejadia dimana penyebar berita hoax tidak mau mengakui bahwa berita tersebut hoax semata.

Bagimana menyikapi derasnya arus hoax?
SARING sebelum SHARING. Yups, hal ini sejalan dengan ajaran Islam dalam QS. Al Hujarat ayat 6 yang artinya "Wahai oranng-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa sebuah berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu

Sekian dahulu resume materi pelatihan malam ini. Terima kasih semuanya, bye👋

Minggu, 28 November 2021

Aku gak enakan...

Gak enakan, kata yang sering saya ucapkan dikala curhat dengan sesama teman. Gak enakan buat nolak karena takut orang tersebut sakit hati, atau takut diomongin di belakang. Kadang juga saya merasa gak enakan karena saya tau saya mampu membantu tapi, nah ada tapinya nih, saya tahu saya dimanfaatkan oleh mereka yang tau saya tipe 'gak enakan'. Akhirnya jika membantu pun saya mungkin kategori yang tidak ikhlas. Ada rasa mangkel di hati.

Setiap kali curhat dengan teman-teman saya pun saya diminta untuk berani mengatakan 'tidak' dengan berbagai alasan. Bahkan saya juga diminta untuk mengada-adakan alasan untuk menolak jika memang kepepet. Teman-teman saya mengatakan ada baiknya saya mementingkan perasaan saya terlebih dahulu. Saya akan terluka jika terus 'dimanfaatkan'. Saya harus melawan perasaan tidak enak ini dengan logika.
"Kamu dimanfaatkan karena mereka tau kamu tidak akan menolak. Jika kamu terus menolak, mereka akan tidak akan meminta tolong kepada kamu lagi"
"Siap dibenci, siap jadi bahan pembicaraan di belakang, tidak masalah. Anggap aja tidak dengar. Cuek aja."
"Block aja, toxic itu teman begitu".
"Hadapi, kamu akan ketemu banyak orang dengan tipe seperti itu. Kamu harus bisa menolak"

Ya, itu tadi nasehat, penyemangat bagi saya yang tidak enakan ini. Ketika perbuatan baik harus ditahan demi kesehatan mental diri sendiri dan agar "orang itu" tahu diri.

Rabu, 24 November 2021

MENJADI PENULIS PENERBIT MAYOR (Joko Irawan Mumpuni)


Hai pembaca Tulisan Mulyanita👋

Malam ini kita akan belajar langsung dari Direktur Penerbit Andi, Bapak Joko Irawan Mumpuni tentang cara menjadi penulis mayor. Yuk kita simak, siapa ada kesempatan kita di sana

Di awal pertemuan Pak Joko menyampaikan bahwa dalam menulis, jangan hanya sekedar menulis. Ini beresiko tulisan akan ditolak oleh penerbit. Mengapa?


Bagaimanapun juga penerbit adalah perusahaan yang juga mencari keuntungan dari hasil menerbitkan buku dari penulis-penulisnya. Sehingga sebagai penulis, hendaknya kita mengetahui posisi perusahaan, penulis, serta pembaca. 


Dari gambar di atas dapat dilihat ada 4 pihak yang terlibat, yaitu penerbit, penulis, penyalur, pembaca. Dimana penulis membutuhkan penerbit untuk mencetak hasil tulisannya. Penerbit juga akan mendistribusikan buku-buku tersebut kepada penyalur (dalam artian disini, toko buku). Penyalur membutuhkan pembaca untuk membeli buku-buku tersebut. Pembaca membutuhkan hasil karya dari penulis, untuk mendapat suatu informasi tertentu ataukan pembaca setia akan selalu menunggu karya-karya emas penulis favoritnya.

Sebuah buku, menjadi buku siap baca melalui berbagai proses yang ribet loh. Gak percaya? Ini saya kasih alur pembuatan buku di percetakan



Kita langsung beranjak kepada benefit aja yuk, ehehe.. Apa sih keuntungan yang didapatkan penulis, jika naskahnya berhasil diterima oleh penerbit mayor?

  1. Kepuasan. Menjadi kebutuhan batin rasa puas dimana bukunya menjadi karya monumental yang dikenal dan dikenang sepanjang masa
  2. Reputasi. Menerbitkan buku-buku akan menjadikan identitas atau reputasi bagi penulisnya
  3. Karir. Ada beberapa instansi menjadikan syarat sebagai kenaikan jabatan, seperti ketika ingin menjadi kepala sekolah.
  4. Uang. Peningkatan finansial adalah salah satu harapan dari buku-buku yang ditulis laku di pasaran. Dengan begitu penulis akan mendapatkan royalti. Juga sebagai penulis, kita bisa mendapatkan diskon pembelian langsung. Buku-buku yang laris dan dikenal oleh banyak kalangan akan membawa penulisnya pun terkenal. Ini akan membuka peluang penulis buku akan diundang mengisi seminar atau pelatihan-pelatihan. Mantap apa mantap tuh?😉
Di awal Pak Joko menekankan kepada para penulis untuk jangan asal-asalan dalam menulis. Pendapat Pak Joko ini agak bersebrangan dengan moto Omjay ya, yang meminta kita menuliskan apapun disetiap harinya. Kok bisa? Ya, kalo moto Omjay tentang menulis setiap hari itu untuk membiasakan kita menulis, melatih skill menulis kita. Kalau pendapat Pak Joko tentang jangan asal menulis ini, dilihat dari sudut pandang penerbit yang memiliki pertimbangan laku atau tidaknya karya ini di pasaran. Berikut adalah komposisi pertimbangan sebuah naskah akan diterima dan diterbitkan :


Sehingga berikut adalah kriteria akan diterbitkan atau tidaknya sebuah naskah :
  1. Tema populer dan penulis populer
  2. Tema tidak populer tetapi penulis populer
  3. Tema populer tetapi penulis tidak populer
  4. Tema tidak populer juga penulis tidak populer
Untuk menentukan sebuah tema populer atau tidak kita bisa meminta bantuan google trend. Sedangkan untuk melihat apakah penulisnya populer atau tidak, penerbit dapat mengecek dari CV penulis, melihat jumlah follower, subscriber dari sosial medianya. Juga penerbit dapat mengecek ketenaran penulis tersebut di google cendekia.

Sudah pusing belum, pembaca sekalian?? Kita lanjut ya membahas tentang kuantitas pencetakkan buku. Ada beberapa faktor yang menentukan oplah cetak buku, yaitu tema buku tersebut memiliki masa daur hidup yang panjang atau pendek, juga buku ini memiliki pasar yang luas atau tidak. Kuadran di bawah ini akan menggambarkan tinggi atau rendahnya oplah cetka buku.


Berkembangnya zaman, maka tema buku juga menyesuaikan dengan perkembangan pemasaran buku yang serba memanfaat terknologi, yang dikenal sebagai marketing 5.0. Apa itu marketing 5.0? Ia adalah aplikasi teknologi yang meniru manusia dalam menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan meningkatkan nilai dari selururh perjalanan pelanggan.

Data di bawah ini juga yang menjadi pertimbangan tema-tema buku di era ini :




Fiuuuhhh... Mantap ya. Ketika pakarnya yang berbicara, begitu banyak informasi yang kita dapatkan. Terima kasih Pak Joko, atas bedah penerbitannya. Walaupun tingkatan saya belum bisa memasukkan buku di penerbitan Bapak, tetapi ilmu ini akan saya simpan untuk bahan perang bagi saya saat saya sudah mumpuni dalam penulisan. Doakan ya Pak..

Sebagai penutup Tulisan Mulyanita malam ini saya ingin mengutip refleksi pembuka dari Pak Joko, yaitu "dimanakah letak semangat menulis kita??" Yuk bisa yuk💪


Sekian Tulisan Mulyanita malam ini, sampai jumpa kembali. Bye👋


KETRAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN (Deni Darmawan)


Haiii pembaca Tulisan Mulyanita👋
Sore ini kita akan belajar tentang ketrampilan dalam dunia digital untuk menyongsong masa depan yang cerah bersama Bapak Deni Darmawan yang berprofesi sebagai Dosen di Universitas Pamulang, youtuber, blogger, researcher dan speaker. Yuk segera kita simak materi hari ini..

era society 1.0 hingga 5.0

Setiap kita melakukan sesuatu pastilah ada hal yang melatarbelakangi. Pun dengan tema sore ini. Kenapa sih kita harus memiliki ketrampilan digital? Jika melihat ke beberapa era society, saat ini kita telah memasuki era society 5.0 dimana masyarakat menjalani kehidupan dengan memanfaatkan teknologi canggih di berbagai kegiatan sosial, industri dan inovasi-inovasi dalam menciptakan nilai baru. Contoh pada film "Ready Player One" karya Steven Spilberg menceritakan tentang kehidupan di tahun 2045 yang terasa samar antara kehidupan di dunia nyata dan dunia virtual. Siapkah kita dengan hal tersebut? 



Untuk menyongsong era tersebut, ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan berbagai ketrampilan di era society 4.0 atau yang sering kita sebut ketrampilan abad 21. Seperti yang kita ketahui, sebagai guru kita digugu dan ditiru. Sehingga kita memiliki kewajiban menjadi teladan untuk terus belajar dan memotivasi murid kita dalam berkarya dalam era 4.0 ini. Sebelum membahas ketrampilan digital yang dibutuhkan pada abad 21, ada baiknya kita mengenal arti dari ketrampilan.

Apa itu ketrampilan?
Ketrampilan adalah kemampuan dasar yang melekat dalam diri manusia yang dapat dilatih, diasah serta dikembangkan secara terus menerus sehingga orang tersebut menjadi ahli dan profesional dalam bidang tersebut. 

Apa itu literasi digital ketrampilan digital?
Literasi digital dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam proses menentukan, mengevaluasi, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum.

Lalu apa arti ketrampilan digital?
Ketrampilan digital adalah kemampuan dalam menggunakan teknologi digital, misalkan smartphone yang terhubung dengan jaringan internet dan kita memanfaatkan sosial media. Misalnya ketika mencoba membuat gambar atau audio yang menarik sehingga menjadi sebuah informasi yang menarik dan bermanfaat bagi orang lain atau peserta didik. Juga ketrampilan dalam menggunakan plaform digital.

Apa saja keterampilan abad 21?

1. Creativity & Innovation.

Berbicara tentang kreatif adalah menciptakan sesuatu yang di luar pemikiran orang kebanyakan (out of the box) yang dimulai dari mencari ide, menggali ide hingga membuat ide menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Ide yang menjadi nyata dalam bentuk produk atau jasa yang bermanfaat bagi banyak orang dinamakan terobosan inovasi.

2. Critical thinking

Menurut Cece Wijaya, berpikir kritis adalah ketrampilan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Dalam dunia digital adalah cara kita berpikir dalam memanfaatkan teknologi digital dan kemampuan kita dalam menggali informasi agar kita tidak mudah termakan berita hoax. Berpikir kritis ini mengajarkan kita untuk berpikir logis, sistematis, dan pemecahan masalah

3. Communication

Komunikasi merupakan hal yang kita lakukan setiap hari-hari dalam berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan kita berada. Dalam berinteraksi ini kita membutuhkan sebuah ketrampilan berkomunikasi yaitu ketrampilan mendengar, menyampaikan informasi, ketrampilan menulis, membaca, juga gerak tubuh kita. 
Dalam dunia digital, kita perlu memiliki ketrampilan dalam menyampaikan ide, informasi, baik dalam bentuk teks, audio, video ataupun gambar, dengan memanfaatkan teknologi. Contoh komunikasi digital adalah dalam penggunaan media sosial seperti whatsapp, youtube, instagram, dan lain sebagainya. Komunikasi dalam dunia digital ini bahkan bisa mendatangkan uang seperti youtuber dan selebgram. Begitu pula dengan kita sebagai guru, setelah adanya pelatihan ini diharapkan guru dapat memanfaatkan berbagai macam media sosial untuk berkarya dan menghasilkan pundi-pundi keuangan, sehingga tidak ada lagi guru dengan gaji pas-pasan.

4. Collaboration
Ketrampilan bekerjasama dalam kelompok, menjalankan sebuah projek kreativitas  Bersama-sama kita membuat konten kreatif yang bukan hanya dapat menjadi tontonan tetapi juga tuntunan, bukan hanya sebagai hiburan tetapi juga menjadi inspirasi. Ketrampilan ini mendorong tim untuk mengeluarkan energi terbaiknya dalam mendengarkan, menyampaikan dan mewujudkan ide-ide luarbiasa di dalam kelompok. Contohnya grup pelatihan Guru Literasi Digital ini.


Ketika kita sebagai guru cakap dalam ketrampilan digital di abad 4.0 ini maka kita bisa mengajarkan siswa kita untuk memanfaatkan dunia digital dalam menghasilkan karya-karya positif serta berhati-hati dengan hal yang berbahaya di dunia digital ini.

Ketrampilan ini baiknya tidak hanya menjadi berkas tulisan semata dimana kita mendapatkan arahan dari Pak Deni untuk banyak belajar tutorial pengoperasian platform sosial media sehingga kita semakin cakap dalam dunia digital, menjadi the real motivator literasi digital.

Sekian dahulu Tulisan Mulyanita sore ini dan semoga mendatangkan banyak manfaat. bye👋

Senin, 22 November 2021

MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR (Edi S. Mulyanta, S.Si, M.M)


 Hai pembaca Tulisan Mulyanita👋

Pada pelatihan menulis malam ini, kita akan mengetahui rahasia "dapur" dari Penerbit Andi langsung dari Publishing Consultantnya Penerbit Andi yaitu Bapak Edi S. Mulyanta, S.Si, M.T. Ini bermanfaat sekali bagi kita yang ingin mempublish karya-karya tulisan kita.

Kondisi pandemi membawa dampak yang sangat besar bagi dunia penerbitan. Sehingga para penerbit memutar otak untuk mencari hal-hal yang up to date untuk bertahan hidup. Kurang lebih tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis. Penerbit menjadi perantara publikasi antara penulis dengan konsumen. 

Sistem di setiap penerbit hampir sama, hanya saja letak perbedaan di jumlah produksi juga biasanya di penerbit tertentu ia hanya menerima satu genre tertentu saja. Jumlah produksi yang cukup besar dilakukan oleh penerbit mayor membuat penerbit mayor memiliki saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut Omni Channel Marketing juga outlet di Toko Buku. Omni Channel Marketing adalah stretegi lintas platform, misalkan Penerbit Andi memiliki instagram, lalu dalam link bio instagramnya dicantumkan link pembelian buku-buku dengan menggunakan banyak platform penjualan seperti link penjualan di beberapa marketplace, website, google book, dan lain sebagainya. Terlebih adanya pandemi ini membuat pemasaran melalui toko buku harus mengalami kemunduran yang drastis. 

Media promosi baru bermunculan di masa pandemi yaitu melalui webinar, podcast, IG live, Wa grup, dan lain-lain. Walau sebenarnya buku cetak masih menjadi primadona bagi para pembaca untuk sarana memperluas wawasan juga mengatasi kebosanan di kala pandemi. E-book pun mengalami perkembangan dalam dunia penulisan. Selama dua tahun ini semangat untuk bertahan hidup tidak hanya dialami oleh penerbit, tetapi juga para penulis. 

Semangat menulis masih sangat luar biasa dengan banyaknya naskah-naskah tulisan yang masuk ke penerbit andi. Keadaaan ini kurang diimbangi dengan penurunan penjualan buku. Sehingga dari pihak penerbitanpun harus memiliki rem dalam proses produksi dan memperkencang strategi. Salah satu strategi yang dilakuka penerbit Andi adalah melakukan seleksi materi buku yang menarik yang dihasilkan penulis, juga menabung naskah. Jika ada kendala dalam pencetakan buku, maka akan dialihkan menjadi e-book. E-book merupaan sarana buku digital yang masih sangat baru, sehingga bisnis e-book belum bisa mengangkat proses distribusi perbukuan dibandingkan buku cetak.

Penerbit Andi memantau, buku cetak masih akan tetap eksis, hanya saja proses pemasarannya yang harus mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan e-book tetap akan menjadi hal yang menarik dengan konsep praktis, ramah lingkkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai penyangganya. Google salah satu yang sigap melihat perkembangan e-book di masa mendatang dengan membuka konsep google books. Ditambah lagi konsep metaverse yang diusung facebook, yang akan membuat dunia digital semakin kaya dan konsep buku secara fisik akan semakin kecil.Melihat gambaran di atas, menjadikan dunia penerbitan harus segera dan cepat dalam menguasai teknologi.

 Sebenarnya kondisi ini tidak hanya untuk penerbit, tetapi juga penulis. Sebagai penulis yang memahami teknologi dengan memberdayakan platform blog, youtube channel, twitter, podcast, bahkan tiktok yang dijadikan sebagai sarana promosi tulisanya. Penulis dengan pengaruh yang besar dalam dunia digital membuat penerbit tidak mampu menolak karyanya. Sehingga indikator penerbit menerima atau menolak naskah penulis, bukan hanya dari kualitas tulisannya saja tetapi juga ada faktor background si penulis dalam mempromosikan karyanya.

Kedepannya persaingan tidak hanya antara penerbit mayor dan penerbit minor, tetapi juga penulis itu sendiri. Sebagai contoh Tere Liye yang dapat memproduksi sendiri tulisannya memalui google books. Penulis dapat dengan cerdik mengatur mana karya tulisnya yang akan dikolaborasikan kepada penerbit, mana yang akan ia produksi sendiri. Semua akan bisa saling berjalan bersamaan tanpa merugikan tetapi saling mewarnai dunia penerbitan, penulisan juga menjadi pilihan yang beragam bagi penikmat buku.

Selain membahas dapur penerbitan, Pak Edi Mulyanta juga memberikan masukan kepada kita calon-calon penulis, diantaranya:

  1. Pelajari karakteristik penerbit dengan melihat hasil terbitannya. Karena setiap penerbit memiliki kekhasan masing-masing
  2. Cobalah menulis di Wattpad, follower pembaca di aplikasi ini dipantau oleh penerbit-penerbit mayor.
  3. Jika ingin menyasar penerbit minor juga bisa. Dikarenakan adanya persyaratan kenaikan jabatan dengan adanya buku yang dihasilkan menjadikan target pasar bagi penerbit minor ini.
  4. Jagalah kejujuran dan idealisme diri dalam penulisan, serta pelajari berbagai genre tulisan penulis lain

Sesi Tanya Jawab:
1. Apa saja tips dan trik untuk dapat tembus penerbit mayor? (Ibu Umi Agus Farida)

Melihat perubahan kurikulum pendidikan, penerbit berlomba-lomba menerbitkan buku dengan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan panduan dari pemerintah. Penulis harus peka dengan isue-isue baru. Pelajarilah mata pelajaran baru seperti penguatan pancasila, attitude pelajar, softskill dan lainnya. Tema-tema ini sangat dicari oleh penerbit. 

2. Tantangan yang sangat besar di atas bagi penulis sedangkan kami yang masih penulis pemula. Hal apa yang harus kami lakukan menurut Pak Edi? (Ibu Elis)

Tuliskan kegiatan belajar mengajar di kelas Bapak/Ibu. Rekam proses itu dalam cerita yang menarik dengan memanfaatkan sosial media Bapak/Ibu, seperti Facebook. Mungkin suatu hari nanti tulisan di sosial media ini akan menjadi sebuah tema tulisan yang luar biasa. Seperti contoh di bawah ini :


Yups sudah banyak sekali insight baru yang kita dapatkan dari pemaparan Pak Edi, yang membuat kita sebagai penulis semakin tertantang. Tidak hanya memiliki skill tetapi juga melek dengan perkembangan, issue dan kebutuhan tulisan di pasar. SEMANGAATTT!!.. 

Sekian dahulu pemaparan resume Tulisan Mulyanita hari ini.  Bye👋

Minggu, 21 November 2021

Aku Juara 4 loh, Umma..

Kedua anak saya, aktivitas apapun di rumah mereka lakoni berdua. Begitu juga ketika jiwa kompetitif mereka muncul. Makan dan mandi saja jadi ajang perlombaan. Siapa yang cepat dia yang menang. Tetapi karena mereka hanya lomba berdua, maka hanya ada juara 1 dan juara 2. Atau dengan kata lain mereka berdua sama-sama juara.

Di kesempatan yang lain, masih dalam rangka meningkatkan self esteem Abang dan Adek, saya mendaftarkan mereka ikut lomba mewarnai di komplek rumah. Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, komplek tempat kami tinggal mengadakan serangkaian acara, salah satunya adalah perlombaan. Untuk kategori TK dan SD kelas 1, perlombaan yang bisa diikuti oleh Abang adalah lomba mewarnai.

Setelah membujuk dan memberi pengertian kepada mereka berdua, akhirnya mereka mau mengikuti lomba mewarnai. Disana mereka melihat banyak sekali anak-anak komplek yang turut serta dalam perlombaan. Mereka pun melihat, tumpukan hadiah bagi pemenang lomba. Juga pembagian goodie bag yang berisi snack cemilan kesukaan anak-anak. Dua hal ini membuat mereka semangat mewarnai sebagus mungkin.

"Umma, itu hadiahnya hanya untuk tiga orang ya?" Tanya Abang
"Iya bang" Jawab saya
"Kalau aku juara 4 ada hadiahnya tidak umma?" Tanyanya lagi penasaran
"Hadiah seperti yang didepan tidak ada bang, adanya snack ini" Saya menjelaskan
"Yah aku mau dong umma juara tiga" pinta Abang
"Ya sudah, Abang mewarnai dengan rapih ya" Jawab saya

Melihat kemungkinan menang kalahnya Abang dan Adek di perlombaan mewarnai ini, saya berinisial memberikan mereka hadiah atas keberanian mereka mencoba lomba. Hadiahnya adalah ditraktir makan bakso. Mereka senang sekali, belum diumumkan menang kalahnya mereka sudah dapat hadiah dari saya. 

Selama makan bakso mereka bercerita tentang lomba mewarnai, dari menceritakan rasa capek mewarnai yang harus penuh, harus hati-hati agar tidak keluar garis, juga keinginan mereka menang lomba. Nah, membahas kemenangan lomba akhirnya saya berpesan kepada mereka, menang atau kalah diperlombaan ini hal biasa. Saya yakinkan kepada mereka bahwa mereka sudah menang melawan rasa malas dan takut kalah. Mereka sudah hebat karena berani ikut lomba dan mewarnai dengan penuh tanpa dibantu umma. Saya juga menguatkan bahwa ini perlombaan pertama mereka di luar rumah, mereka juga belum pernah berlatih khusus untuk lomba mewarnai. Nanti jika ada perlombaan lagi, kita persiapkan latihannya ya biar hasilnya lebih bagus dan memenangkan perlombaan.

Tibalah di hari pengumuman lomba, dan mereka belum menang. Lalu Abang berkata: "Umma kita tuh menang, tapi juara 4 jadi gak ada hadiahnya deh"

"Kalian juara 1 lomba menyayangi umma Nak" kata saya

Saya pun mencoba menguatkan mereka kalau nanti jika ada perlombaan lagi, mereka harus ikut juga berlatih agar bisa menang sebenarnya.

Semangat ya, duo jagoan Umma❤️❤️

Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)

Hai Pembaca Tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...