Senin, 29 November 2021
MEMBUAT RESUME MENDUNIA
HOAX, MEDIA SOSIAL DAN DUNIA DIGITAL (AAM NURHASANAH)
Hai pembaca tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia.
Tema pelatihan pada sore hari ini rasanya tema yang tidak asing ya. Karena pada postingan sebelumnya kita sudah banyak membahas tentang hoax. Tetapi jika hoax dikaitkan dengan media sosial dan dunia digital pastilah menarik untuk kita bahas lebih dalam.
Arti dari hoax, media sosial dan dunia digital
Hoax adalah informasi, kabar, berita yang mengandung kebohongan. Hoax juga dapat diartikan sebagai berita atau informasi yang tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar.
Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi jejaring sosial, forum, dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Contoh media sosial antara lain: facebook, youtube, twitter, whatsapp, dan lain sebagainya.
Dunia digital dapat diartikan sebuah kondisi yanng menggambarkan kemajuan teknologi informasi komputer dengan adanya jaringan internet. Internet menjadi sesuatu kebutuhan pokok pada saat ini, dimana jika tidak ada internet maka beberapa aktivitas dapat terganggu
Apa hubungan diantara hoax, media sosial dan dunia digital?
Pada era digital ini, dimana semua masyarakat banyak yang mengakses media sosial, yang tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja tetapi juga anak-anak hingga orangtua dengan usia lanjut. Media sosial ini adalah lahan empuk bagi penyebaran hoax. Berdasarkan data Litbang Mafindo, penyebaran hoax terbanyak melalui facebook dan whatsapp.
Minggu, 28 November 2021
Aku gak enakan...
Rabu, 24 November 2021
MENJADI PENULIS PENERBIT MAYOR (Joko Irawan Mumpuni)
Hai pembaca Tulisan Mulyanita👋
Malam ini kita akan belajar langsung dari Direktur Penerbit Andi, Bapak Joko Irawan Mumpuni tentang cara menjadi penulis mayor. Yuk kita simak, siapa ada kesempatan kita di sana
Di awal pertemuan Pak Joko menyampaikan bahwa dalam menulis, jangan hanya sekedar menulis. Ini beresiko tulisan akan ditolak oleh penerbit. Mengapa?
Bagaimanapun juga penerbit adalah perusahaan yang juga mencari keuntungan dari hasil menerbitkan buku dari penulis-penulisnya. Sehingga sebagai penulis, hendaknya kita mengetahui posisi perusahaan, penulis, serta pembaca.
Dari gambar di atas dapat dilihat ada 4 pihak yang terlibat, yaitu penerbit, penulis, penyalur, pembaca. Dimana penulis membutuhkan penerbit untuk mencetak hasil tulisannya. Penerbit juga akan mendistribusikan buku-buku tersebut kepada penyalur (dalam artian disini, toko buku). Penyalur membutuhkan pembaca untuk membeli buku-buku tersebut. Pembaca membutuhkan hasil karya dari penulis, untuk mendapat suatu informasi tertentu ataukan pembaca setia akan selalu menunggu karya-karya emas penulis favoritnya.
Sebuah buku, menjadi buku siap baca melalui berbagai proses yang ribet loh. Gak percaya? Ini saya kasih alur pembuatan buku di percetakan
Kita langsung beranjak kepada benefit aja yuk, ehehe.. Apa sih keuntungan yang didapatkan penulis, jika naskahnya berhasil diterima oleh penerbit mayor?
- Kepuasan. Menjadi kebutuhan batin rasa puas dimana bukunya menjadi karya monumental yang dikenal dan dikenang sepanjang masa
- Reputasi. Menerbitkan buku-buku akan menjadikan identitas atau reputasi bagi penulisnya
- Karir. Ada beberapa instansi menjadikan syarat sebagai kenaikan jabatan, seperti ketika ingin menjadi kepala sekolah.
- Uang. Peningkatan finansial adalah salah satu harapan dari buku-buku yang ditulis laku di pasaran. Dengan begitu penulis akan mendapatkan royalti. Juga sebagai penulis, kita bisa mendapatkan diskon pembelian langsung. Buku-buku yang laris dan dikenal oleh banyak kalangan akan membawa penulisnya pun terkenal. Ini akan membuka peluang penulis buku akan diundang mengisi seminar atau pelatihan-pelatihan. Mantap apa mantap tuh?😉
- Tema populer dan penulis populer
- Tema tidak populer tetapi penulis populer
- Tema populer tetapi penulis tidak populer
- Tema tidak populer juga penulis tidak populer
Data di bawah ini juga yang menjadi pertimbangan tema-tema buku di era ini :
Fiuuuhhh... Mantap ya. Ketika pakarnya yang berbicara, begitu banyak informasi yang kita dapatkan. Terima kasih Pak Joko, atas bedah penerbitannya. Walaupun tingkatan saya belum bisa memasukkan buku di penerbitan Bapak, tetapi ilmu ini akan saya simpan untuk bahan perang bagi saya saat saya sudah mumpuni dalam penulisan. Doakan ya Pak..
Sebagai penutup Tulisan Mulyanita malam ini saya ingin mengutip refleksi pembuka dari Pak Joko, yaitu "dimanakah letak semangat menulis kita??" Yuk bisa yuk💪
Sekian Tulisan Mulyanita malam ini, sampai jumpa kembali. Bye👋
KETRAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN (Deni Darmawan)
Haiii pembaca Tulisan Mulyanita👋
era society 1.0 hingga 5.0 |
Senin, 22 November 2021
MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR (Edi S. Mulyanta, S.Si, M.M)
Hai pembaca Tulisan Mulyanita👋
Pada pelatihan menulis malam ini, kita akan mengetahui rahasia "dapur" dari Penerbit Andi langsung dari Publishing Consultantnya Penerbit Andi yaitu Bapak Edi S. Mulyanta, S.Si, M.T. Ini bermanfaat sekali bagi kita yang ingin mempublish karya-karya tulisan kita.
Kondisi pandemi membawa dampak yang sangat besar bagi dunia penerbitan. Sehingga para penerbit memutar otak untuk mencari hal-hal yang up to date untuk bertahan hidup. Kurang lebih tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis. Penerbit menjadi perantara publikasi antara penulis dengan konsumen.
Sistem di setiap penerbit hampir sama, hanya saja letak perbedaan di jumlah produksi juga biasanya di penerbit tertentu ia hanya menerima satu genre tertentu saja. Jumlah produksi yang cukup besar dilakukan oleh penerbit mayor membuat penerbit mayor memiliki saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut Omni Channel Marketing juga outlet di Toko Buku. Omni Channel Marketing adalah stretegi lintas platform, misalkan Penerbit Andi memiliki instagram, lalu dalam link bio instagramnya dicantumkan link pembelian buku-buku dengan menggunakan banyak platform penjualan seperti link penjualan di beberapa marketplace, website, google book, dan lain sebagainya. Terlebih adanya pandemi ini membuat pemasaran melalui toko buku harus mengalami kemunduran yang drastis.
Media promosi baru bermunculan di masa pandemi yaitu melalui webinar, podcast, IG live, Wa grup, dan lain-lain. Walau sebenarnya buku cetak masih menjadi primadona bagi para pembaca untuk sarana memperluas wawasan juga mengatasi kebosanan di kala pandemi. E-book pun mengalami perkembangan dalam dunia penulisan. Selama dua tahun ini semangat untuk bertahan hidup tidak hanya dialami oleh penerbit, tetapi juga para penulis.
Semangat menulis masih sangat luar biasa dengan banyaknya naskah-naskah tulisan yang masuk ke penerbit andi. Keadaaan ini kurang diimbangi dengan penurunan penjualan buku. Sehingga dari pihak penerbitanpun harus memiliki rem dalam proses produksi dan memperkencang strategi. Salah satu strategi yang dilakuka penerbit Andi adalah melakukan seleksi materi buku yang menarik yang dihasilkan penulis, juga menabung naskah. Jika ada kendala dalam pencetakan buku, maka akan dialihkan menjadi e-book. E-book merupaan sarana buku digital yang masih sangat baru, sehingga bisnis e-book belum bisa mengangkat proses distribusi perbukuan dibandingkan buku cetak.
Penerbit Andi memantau, buku cetak masih akan tetap eksis, hanya saja proses pemasarannya yang harus mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan e-book tetap akan menjadi hal yang menarik dengan konsep praktis, ramah lingkkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai penyangganya. Google salah satu yang sigap melihat perkembangan e-book di masa mendatang dengan membuka konsep google books. Ditambah lagi konsep metaverse yang diusung facebook, yang akan membuat dunia digital semakin kaya dan konsep buku secara fisik akan semakin kecil.Melihat gambaran di atas, menjadikan dunia penerbitan harus segera dan cepat dalam menguasai teknologi.
Sebenarnya kondisi ini tidak hanya untuk penerbit, tetapi juga penulis. Sebagai penulis yang memahami teknologi dengan memberdayakan platform blog, youtube channel, twitter, podcast, bahkan tiktok yang dijadikan sebagai sarana promosi tulisanya. Penulis dengan pengaruh yang besar dalam dunia digital membuat penerbit tidak mampu menolak karyanya. Sehingga indikator penerbit menerima atau menolak naskah penulis, bukan hanya dari kualitas tulisannya saja tetapi juga ada faktor background si penulis dalam mempromosikan karyanya.
Kedepannya persaingan tidak hanya antara penerbit mayor dan penerbit minor, tetapi juga penulis itu sendiri. Sebagai contoh Tere Liye yang dapat memproduksi sendiri tulisannya memalui google books. Penulis dapat dengan cerdik mengatur mana karya tulisnya yang akan dikolaborasikan kepada penerbit, mana yang akan ia produksi sendiri. Semua akan bisa saling berjalan bersamaan tanpa merugikan tetapi saling mewarnai dunia penerbitan, penulisan juga menjadi pilihan yang beragam bagi penikmat buku.
Selain membahas dapur penerbitan, Pak Edi Mulyanta juga memberikan masukan kepada kita calon-calon penulis, diantaranya:
- Pelajari karakteristik penerbit dengan melihat hasil terbitannya. Karena setiap penerbit memiliki kekhasan masing-masing
- Cobalah menulis di Wattpad, follower pembaca di aplikasi ini dipantau oleh penerbit-penerbit mayor.
- Jika ingin menyasar penerbit minor juga bisa. Dikarenakan adanya persyaratan kenaikan jabatan dengan adanya buku yang dihasilkan menjadikan target pasar bagi penerbit minor ini.
- Jagalah kejujuran dan idealisme diri dalam penulisan, serta pelajari berbagai genre tulisan penulis lain
Minggu, 21 November 2021
Aku Juara 4 loh, Umma..
Kamu anak yang hebat, Nak...
Jumat, 19 November 2021
MEMASARKAN BUKU
- Biaya pemasaran relatif terjangkau
- Daya jangkau pemasaran luas dan cepat
- Mudah menentukan target pasar
- Komunikasi dengan konsumen lebih mudah dan cepat
- Dalam pemasaran produk cepat dalam proses promosi, sehingga buku cepat populer
- Membantu meningkatkan buku dengan adanya digital marketing ini
- Evaluasi dalam penjualan yang nantinya dapat dikembangkan menjadi strategi pemasaran yang lebih baik
- Pemasaran melalui toko buku.
- Strategi pemasaran dengan directselling
Ketika Anak Merasa Dirinya Jelek
"Menurut abang, abang Fatih ganteng ga?" tanyaku kepada anak pertamaku
"Enggak. Aku mah jelek!" jawabnya
"Kok gitu?" tanyaku selidik
"Karena aku gak punya tahi lalat di pipi" Jawabnya
tahi lalat yang melekat di pipimumerupakan perhiasan di wajahmusudah manis, bertambah manis
- Saat saya ajak kedua anak saya ke sekolah tempat saya mengajar, anak kedua saya mau bersalaman dengan teman-teman mengajar saya, sedangkan abangnya harus dirayu-rayu untuk bersalaman.
- Saat ditawari jajanan oleh teman kerja saya, adiknya mengambil jajanan tersebut dan mengucapkan terima kasih, tetapi abangnya diam saja bahkan jajanan abang diambilkan oleh adiknya
- Sering sekali memarahi adiknya. Beberapa kali saya mendapati abang sering sekali mengkritik bahkan sampai memarahi adiknya hanya karena permasalahan kecil, seperti: mengomentari wudhu adiknya yang asal-asal tetapi wudhu abang juga asal-asalan.
Rabu, 17 November 2021
MENULIS AUTOBIOGRAFI (Suparno, S.Pd, M.Pd)
Hai pembaca tulisan Mulyanita..✋
Malam ini kita akan membahas topik yang bagus sekali, yang berguna sekali untuk kita yang berkecimpung di dunia pendidikan. Materi malam ini juga akan mengajarkan sebuah ketrampilan baru yang bisa kita kembangkan. Topik pembahasan malam ini adalah "Menulis Autobiografi". Yuk langsung berkenalan dengan narasumber kita.
Nama : Suparno, S.Pd, M.Pd
Tempat, tanggal lahir : Magetan, 25 Juli 1966
Mengajar di : SMPN 2 Karangrejo Magetan
Buku-buku :
- Panduan Belajar Excel
- Perjuangan hidupku
- Panduan Pranatacara dan Pamedharsabda
- Catatan Harian Seorang Kepala Sekolah
- Catatan Kepala Sekolah
- Lulus Corona, dll
Yuk langsung ke pembahasannya...
Apa itu Autobiografi?
Autobiograi (otobiografi ) adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh diri sendiri. Bisa juga ditulis oleh dirinya bersama dengan orang lain. Sedangkan riwayat hidup yang dituliskan oleh orang lain bernama biografi.
Autobiografi diambil dari bahasa Yunani, yaitu "autos" yang artinya sendiri, "bios" yang berarti hidup, dan "graphein" yang artinya menulis. Kata Autobiography pertama digunakan oleh penyair Robert Southey (1809). Namun bentuk aotubiografi sudah ada sejak zaman kuno.
Kisah-kisah orang hebat perlulah dibukukan agar bisa menginspirasi orang lain, juga keluarga sendiri. Menulis buku aotubiografi juga seperti meninggalkan jejak bagi anak cucu tentang perjalanan hidup, cita-cita, pencapaian kesuksesan juga perjuangan mendapatkan pencapaian tersebut.
Apa manfaat menulis buku autobiografi?
- Sarana pembelajaran bagi pembaca. Autobiografi yang anda buat pastilah memiliki makna yang bermanfaat bagi pembaca. Salah satunya pengalaman berharga anda. Ada sisi pembelajaran dari pengalaman tersebut.
- Mengajarkan kebaikan bagi orang lain
- Menjadi evaluasi bagi penulis
- Membuka kesadaran tentang pentingnya belajar dai masa lalu
- Sebagai penanda profesionalitas penulis. Kisah perjuangan dari autobiografi yang dibuat menandakan anda adalah orang yang berjuang dengan profesional untuk menyelesaikan tantangan hidup anda
- Bagi seorang PNS, menulis autobiografi atau biografi di bidang pendidikan akan menambah bobot untuk naik jenjang/pangkat
Bagaimana cara menyusun buku autobiografi?
- Banyak membaca buku biografi orang terkenal juga biografi orang-orang yang selevel dengan kita. Membaca banyak referensi membuat kita memiliki gambaran seperti apa gaya penulisan buku autobiografi, juga perbandingan antara buku yang satu dengan buku yang lain.
- Buatlah outline (kerangka tulisan). Mulailah dari masa kelahiran, masa sekolah, kuliah, bekerja, menikah, dan lain-lain. Tambahkan juga pengalaman dan masalah-masalah yang pernah dihadapi, kenangan pahit, kenangan indah, dan lain sebagainya
- Siapkan data penduung berupa foto atau buku diary
- Susun jadwal menulis serta taati jadwal yang telah dibuat
- Buatlah tulisan berdasarkan outline yang telah dibuat. Pada tahap ini usahakan menulis saja dahulu, tanpa mengedit. Biarkan ide itu mengalir terhanyut dengan pikiran, perasaan dan memori dari hasil merenug. Jika ada ide lain yang muncul saat penulisan autobiografi maka catat di buku yang lain, nanti saat buku ini telah terselesaikan maka garap ide tulisan yang tiba-tiba muncul tadi. Fokus adalah kunci penting dalam penulisan.
- Sisipkan kata mutiara yang indah dan menginspirasi sebelum uraian tulisan agar memberi nilai tambah (menarik) pada tulisan.
- Editting. Mulailah mengedit dari awal hingga akhir tulisan
- Setelah naskah autobiografi ini selesai, mintalah orang yang dapat kita percaya untuk membacanya. Mereka akan sekaligus menjadi editor dalam hal ejaan, tata bahasa, dan isinya.
- Buatlah cover yang menarik, mintakan kata pengantar pada tokoh terkenal.
- Kirim naskah ke penerbit yang dapat dipercaya
Sesi Tanya Jawab
Pada sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang menarik untuk kita bahas:
1. Bagaimana menuliskan kisah hidup seseorang yang biasa-biasa saja agar bisa menarik?
Jawaban: karena kita orang yang biasa biasa saja, kita harus menuliskan buku autobiografi sendiri. Belum tentu ada orang yang tertarik menuliskan kisah hidup kita, maka kita yang menuliskan kisah hidup kita. Ini akan menjadi warisan bagi anak cucu. Tuliskan kisah perjuangan tentang sisi kerja keras, rajin, tekun atau sikap sederhana kita yang dapat dipetik hikmahnya oleh orang lain
2. Kisah yang dituliskan dalam autobiografi harus kejadian real atau boleh dilebih-lebihkan?
Jawaban: autobiografi dituliskan berdasarkan kisah nyata, tidak dilebih-lebihkan.
3. Berapa jumlah halaman dalam penulisan autobiografi?
Jawaban: bisa 45 halaman, hanya saja buku 45 halaman masih dalam kategori tipis. Buatlah autobiografi sebanyak 100-200 halaman.
Buku-buku Pak Suparno :
Yups..itu tadi tentang menulis buku autobiografi. Menarik dan cocok untuk dicoba karena ini seperti menuliskan diri sendiri untuk diambil hikmahnya oleh orang lain. Sekian dulu tulisan Mulyanita malam ini, sampai jumpa pada tulisan selanjutnya. Bye💝
INKLUSIVITAS DI DUNIA DIGITAL (Muliadi)
Hai pembaca Tulisan Mulyanita✋ Sore ini kita akan membahas keragaman yang perlu dibangun dalam menyemarakkan era digital yang dirangkum dalam judul pelatihan "Inklusivitas di Dunia Digital oleh Bapak Muliadi.
Dunia Digital
Pada pelatihan ini pastinya yang kita bahas adalah seputar dunia digital. Dunia baru yang menghubungkan berbagai hal dengan bantuan internet. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam dunia digital. Mulai dari menyambung silaturahmi, berkomunikasi tanpa batasan jarak, jual beli, menonton film, hingga kencan pun bisa dilakukan secara online.Inklusivitas
Asal kata inklusivitas adalah inclusion yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif yang artinya menegasi atau mengeluarkan. Kalau kata eksklusif sudah familiar kita dengar, untuk menunjukkan sesuatu yang istimewa, hanya kalangan terbatas yang bisa mendapatkannya. Sedangkan kata inklusi masih jarang kita dengar. Kata inklusivitas dapat diartikan sebagai sikap menerima atau mengajak siapa saja dalam konteks sosial untuk bergabung tanpa memandang perbedaan.
Kebetulan saya mengajar di sekolah inklusi bernama SMA Inklusi School Of Human. Di sekolah kami terdapat siswa berkebutuhan khusus yang belajar bersama-sama dengan siswa pada umumnya. Seleksi masuk sekolah kami hanyalah berdasarkan denyut nada. Selama denyut nadi masih terasa maka siswa itu dapat bergabung dengan sekolah kami. Untuk mewadahi atau menangani keterbutuhan siswa spesial, di sekolah kami terdapat divisi khusus yang menjadi support system dalam pembelajaran. Divisi ini terdapat psikolog, para terapis, dan shadow teacher yang siap untuk menerapi serta mendampingi siswa berkebutuhan untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di sekolah. Hasilnya, bagi siswa reguler mereka belajar untuk bertenggangrasa, empati, juga belajar bersama dengan teman-teman special need yang memiliki perbedaan dari mereka. Untuk siswa berkebutuhan, mereka mendapatkan stimulasi tentang teman seusianya yang dapat membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan luas,tidak hanya bertemu teman dengan kebutuhan yang sama saja. Ehehe..ternyata panjang juga saya mempromosikan tempat mengajar saya🙏
Pentingnya Sikap Inklusif di Era Digital
- Internet bukanlah barang baru di Indonesia. Hampir semua kegiatan, terlebih pada masa pandemi, semua dilakukan secara online, menggunakan internet. Sehingga internet dan segala fitur-fiturnya haruslah mudah digunakan oleh semua orang. Baik itu dari segi usia, mulai kanak-kanak hingga orang tua. Menurut data internetwordstats pada bulan Maret 2021, pengguna internet di Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah negara China, India, Amerika Serikat. Rata-rata waktu yang digunakan untuk mengakses internet adalah 8 jam 52 menit. Atau hampir 75% waktu digunakan untuk berselancar di dunia digital. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah youtube, whatsapp, instagram, facebook dan twitter.
- Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan memperluas keragaman baik secara fisik ataupun cara pandang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Contohnya pada media sosial kita dapat terhubung dengan beragam orang baik yang kita kenal ataupun yang tidak. Sekalipun tidak saling mengenal namun dengan mudahkan jari jemari kita mengetik pandangan kita tentang sesuatu yang tidak menutup kemungkinan pandangan atau komentar yang kita berikan berupa hal yang dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan.
- Keunikan yang hadir pada era digital adalah suatu keniscayaan. Banyak hal-hal baru tercipta dalam dunia digital. Gagang pintu yang biasanya dibuka dengan kunci saat ini bisa bergantu dengan tombol-tombol untuk mengetik kata sandi.
- Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
- Masyarakat digital harus dapat berempati dengan masyarakat dengan keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang ramah dengan para penyandang disabilitas. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang, bahkan bagi orang yang menyandang disabilitas, dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk pengembangan dirinya.
Sekian materi pelatihan sore ini semoga membuka cara pandang kita bahwa era digital ini harus mampu dirasakan oleh setiap orang. Bye...💝
Selasa, 16 November 2021
Digombalin anak check (✓)
Senin, 15 November 2021
MENULIS DIKALA SAKIT (Suharto, S.Ag., M.Pd)
Disambi makan kue putu, manis rasanya
Pertemuan ke 19 tidak terasa
Memiliki buku solo semakin nyata"
Ihiiiyyy... semakin semangat ya. Yuk bisa yuk💪
Malam ini kita akan belajar dari seorang penulis yang luar biasa, yang justru menelurkan karya di kala tubuhnya sedang sakit. Inilah profil narasumber kita :
Nama : Suharto, S.Ag., M.Pd
Panggilan : Cing Ato
Mengajar : di MTsN 5 Jakarta
Buku Ontologi :
- Bukan guru biasa (2016)
- Guru inspiratif (2020)
Buku Solo :
- Mengejar Azan (2018)
- GBS Menyerangku (2020)
- Menjadi pribadi unggul (2020)
- Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)
- Belajar tak bertepi (2021)
- Aisyeh menunggu cinta (2021)
- Menepis kesulitan menulis (2021)
Malam ini kita akan belajar dari sisi yang berbeda. "Pengalaman adalah guru terbaik", begitulah bunyi kalimat penyemangat yang sering kita dengar. Dan malam ini kita akan belajar dari pengalaman super duper luar biasa yang tidak biasa, ehehe..sengaja dibuat lebay karena memang sebagus itu untuk kita simak bersama-sama. Pengalaman Cing Ato dalam menulis dalam keadaan beliau yang sakit.
Kisah ini dimulai dari keinginan Cing Ato untuk menulis. Beliau sudah membeli buku-buku tentang menulis, mengikuti pelatihan menulis juga; pelatihan menulis jurnal. Tetapi Cing Ato masih merasa bingung untuk memulai tulisannya. Cing Ato pernah ikut menulis, tetapi feedback dari tulisan itu dianggap kering dan kaku pada gaya penulisannya. Cing Ato mengakui ia kesulitan merangkai kata menjadi kalimat yang indah dengan diksi yang pernuh sarat dan hikmah. Tetapi beliau tidak patah semangat loh.
Cing Ato mengikuti kegiatan membaca di hari Selasa bersama murid-muridnya pada kegiatan Literasi Sekolah. Hal ini yang membuat Cing Ato hobi membaca. Selain kegiatan membaca, Cing Ato dan murid-muridnya mulai menulis buku, sehingga muncullah buku antologi. Ketertarikan menulis semakin membara, hingga Cing Ato memutuskan mencari lembaga penulisan. Dapatlah sebuah pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Pelatihan ini yang mempertemukan Cing Ato dengan Omjay, Pak Dedi dan lainnya.
Melalui pelatihan-pelatihan ini Cing Ato mulai mengetahui cara menulis. Terlebih pada pelatihan yang digagas Omjay lebih diarahkan menulis setiap hari, dimulai dari hal-hal yang ada di sekitar, hal yang sederhana dan dikuasai. Juga ditambah dengan jargon "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", semakin membuat beliau semakin semangat menulis. Di tahun 2016 hadirlah buku antologi pertama Cing Ato "Bukan Guru Biasa" pada tahun 2016.
Cing Ato kembali berguru dengan Grup Media Guru sehingga menghasilkan buku solo pertama yang berjudul "Mengejar Azan" (2016). Buku ini berkisah tentang perjalanan menuntut ilmu.
Tetapi takdir Yang Maha Kuasa menguji kehidupan Cing Ato yang luar biasa semangat ini. Allah menakdirkan Cing Ato mengalami Guillain Barre Syndrom (GBS) yang merupakan penyakit autoimun langka. Biasanya sistem imun yang melindungi tubuh dari serangan penyakit, tetapi orang dengan GBS justru imunnya menyerang saraf perifer yang berfungsi sebagai pengendali gerak tubuh (sumber halodoc.com)
GBS ini membuat tubuh Cing Ato yang tinggi dan gagah ini menjadi lumpuh total tidak berdaya, hanya menyisahkan mata, telinga dan otak yang masih bekerja. Untuk bernafas pun Cing Ato mengalami kesulitan. Bahkan jika penanganan yang Cing Ato dapati terlambat, bisa merenggut nyawanya. GBS membuat beliau satu setengah bulan dirawat di ICU, tiga bulan dirawat di HCU, dan dua minggu di ruang rawat inap biasa. Cing Ato pulang kerumah dalam kondisi lumpuh, selama satu tahun tidak dapat bergerak. Setelah perawatan satu tahun di rumah, sedikit-demi sedikit mulai bisa menggerakkan tangan. Enam bulan kemudian tangan kiri mulai berhasil menyentuh wajah, lalu disusul dengan tangan kanan yang mulai dapat digerakkan. Jari-jari tangan masih kaku, belum daoat menggenggam sesuatu. Selama satu setengah tahun Cing Ato terbaring di kasur dan tidak bersentuhan dengan dunia luar sama sekali. Suntuk? Buangeeett.. Tetapi masih bernafas adalah sebuah kesyukuran pada masa itu.
Sebuah titik balik tercipta dari ketidaksengajaan yang Allah izinkan. Suatu hari Handphone istri Cing Ato tertinggal, dengan bantuan asisten rumah tangganya, Cing Ato mulai membuka kunci handphone istrinya itu, BERHASIL. Sepulang istrinya dari sekolah, Cing Ato meminta istrinya untuk membelikan handphone dan simcard baru. Alhamdulillah dengan adanya handphone di sisinya saat itu, Cing Ato merasa hidup kembali. Beliau mulai mengakses Facebooknya. Facebook adalah wadah yang Cing Ato gunakan untuk menuliskan kisahnya. Kondisi saat itu Cing Ato masih belum bisa menggenggam handphonenya. Beliau menggunakan jari tengahnya, jari terpanjangnya untuk memencet huruf-huruf yang ada di handphonenya.
Tulisan Cing Ato di facebook mendapatkan banyak tanggapan, simpati, doa, serta semangat dari pembacanya. Hal ini mendatangkan ide, yaitu ingin menuliskan sesuatu yang bermafaat bagi teman facebooknya. Beliau mulai menuliskan semua hal yang beliau lihat, dengar dan rasa. Tulisannya juga berupa motivasi hidup dan penyakit GBS yang ia derita. Di segala waktu ia gunakan untuk menulis. Saat menunggu berobat ke dokter, saat menunggu terapi, juga saat tiduran di rumah Cing Ato gunakan untuk menulis. Berikut dokumentasinya:
Kegiatan menulis ini menjadi pengalih rasa sakit Cing Ato. Ternyata mengetik handphone merupakan bagian dari terapi saraf motorik tangannya. Semangat sehat juga menjadi motivasi sehingga berangsur-angsur kesehatan Cing Ato membaik. Di awal Cing Ato menulis sambil tiduran, berangsur-angsur Cing Ato dapat duduk dan menulis beliau lakukan di kursi rodanya.
Di suatu hari Omjay menghubungi Cing Ato untuk ikut pelatihan menulis. Dengan keterbatasan kesehatan, dimana leher Cing Ato masih menggunakan alat trakeastomi dan hidung masih menggunakan NGT, beliau menjawab tantangan dari Omjay. Jika tubunya sedang segar beliau ikut pelatihan, jika sedang kurang sehat beliau izin tidak mengikuti pelatihan, tetapi tetap merekam materi pelatihan untuk dibuatkan resumenya saat tubuhnya membaik.
Kalimat ajaib Omjay "menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang akan terjadi" memang mujarab dirasakan oleh Cing Ato. Semangat mengikuti pelatihan menulis ini, beliau coba tularkan kepada orang-orang di sekitarnya. Beberapa teman-temannya mengikuti pelatihan menulis ini bahkan muridnya pun juga ada yang bergabung dan bersama-sama mereka melahirkan karya-karya tulisan berupa buku. Bahagia yang Cing Ato rasa adalah ketika banyak orang yang termotivasi dari dirinya. Padahal Cing Ato sendiri merasa sangat lemah dengan kondisinya yang sakit ini.
Apakah proses menulis ini mudah bagi Cing Ato? Tentu saja TIDAK pemirsahhh.. Dengan kondisinya yang lumpuh pastilah semua terasa sulit. Namun semangat Cing Ato yang juga didukung oleh keluarganya menjadi alasan terbesarnya untuk terus berjuang. Memegang buku untuk dibaca bukan perkara mudah bagi Cing Ato saat itu. Saat kondisi tubuhnya membaik, ia juga belajar untuk mengoperasikan laptopnya. Pada awal Cing Ato mengoperasikan laptopnya, sudah pasti beliau kesulitan, namun bukan Cing Ato namanya jika menyerah. Laptop itu Cing Ato gunakan untuk mengumpulkan hasil tulisannya di blog dan facebook yang akan ia bukukan. Usaha Cing Ato tidak hanya selesai dengan menyatukan tulisannya saja, tetapi beliau juga belajar mempertajam tulisannya kepada Pak Akbar Zaenudin (penulis buku man jadda wajadda). Sehingga lahirlah buku motivasi yang berjudul GBS menyerangku (2020)
Dua foto di atas dishare ke Kanwil Kemenag Jakarta dan Cing Ato juga akan diwawancarai untuk konten hari Guru pada tanggal 26 November nanti. Pengalaman Cing Ato menulis dalam kondisi sakitnya ini mendapatkan banyak tanggapan dari orang-orang di sekitarnya. Mulai dari apresiasi, salam semangat, menjadi narasumber di beberapa pelatihan hingga kunjungan dari para youtuber untuk berjumpa dan berbagi pengalaman pada kanal youtube mereka. Berikut link youtube jika ada yang ingin melihat wawancara Cing Ato:
- https://youtu.be/qhzk01Z7y4w;
- https://youtu.be/tVSJLPutgtU;
- https://youtu.be/fjpPK_w0Bew; dan
- https://youtu.be/uye6FLj30GU
Saat ini kondisi Cing Ato sudah berangsur membaik. Cing Ato ingin melatih suaranya yang saat ini masih kurang terdengar dengan jelas. Hal ini Cing Ato lakukan agar semakin optimal saat nanti ditawarkan menjadi pembicara saat mengisi pelatihan. Cing Ato terus mengembangkan penulisannya, dengan melatih penulisan puisi, pantun, dan cara membuat cover buku. Cing Ato masih akan berlatih cara membuat layout buku hingga belajar cara menjadi penerbit, dengan harapan ingin menjadi penerbit mayor. Kita doakan cita-cita Cing Ato ini terwujud ya para pembaca Tulisan Mulyanita.
Pengalaman Cing Ato yang menguras air mata hingga menggugah semangat ini patut kita jadikan landasan untuk lebih banyak berkarya selagi sehat. Bahkan ketika sakitpun, ternyata menulis menjadi salah satu jalan untuk bangkit serta obat penyembuh atas izin Yang Maha Kuasa.
Full motivasi banget materi hari ini. Membuat saya ingin menutup dengan sebuah quotes:
"Keterbatasan hanya ada dalam pikiran kita. Namun, jika menggunakan imajinasi, maka selalu ada kemungkinan yang tak terbatas" -anonim-
bye..sampai jumpa di Tulisan Mulyanita selanjutnya💝
Blogger Lombok Yang Menimba Ilmu Di Negeri Fir'aun (Nazril Fathra)
Hai Pembaca Tulisan Mulyanita👋 Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.. Saat ini saya sedang mengikuti kegiata...
-
Haiii...✋ Apa kabarnya pembaca Tulisan Mulyanita hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan hati yang tentram aamiin.. Pada pelatihan menulis ...
-
Assalamu'alaikum.... Izinkan saya Tulisan Mulyanita menuliskan resume pelatihan menulis malam ini. Semoga bermanfaat.. Di awal pertemua...
-
Hai pembaca Tulisan Mulyanita ✋ Sore ini sungguh sore yang ramai dan penuh motivasi berkat penyampaian materi dari Bapak Aris Ahmad Jaya. Be...